SOLOPOS.COM - Ribuan orang memadati area panggung Museum Karst Indonesia (MKI) di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Minggu (20/11/2022). Penampilan reog Ponorogo jadi sajian penutup dalam acara Day at The Museum di museum setempat. (Istimewa/Faris Wibisono)

Solopos.com, WONOGIRI — Gelaran Day at The Museum di Museum Karst Indonesia (MKI) sukses mengundang ribuan warga memadati kawasan karst di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Sabtu-Minggu (19-20/11/2022). Diharapkan, event serupa dapat digelar secara rutin di masa mendatang.

Selama dua hari, Day at The Museum dimeriahkan berbagai rangkaian kegiatan. Mulai dari talkshow tentang pengembangan kawasan karst dan museum, bazar kuliner dan nonkuliner, Merdeka Belajar berupa pengenalan geologi untuk siswa SD, serta sejumlah hiburan seni tradisional dan musik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Serangkaian kegiatan itu ditutup dengan suguhan seni pertunjukan Reog Ponorogo, Minggu (20/11/2022) sore. Pemuda Pracimantoro sekaligus Tim Kreatif Day at The Museum, Faris Wibisono menyebut ada sekitar 3.000-an warga yang memadati acara puncak Day at The Museum di MKI.

“Seluruh tribune penonton di halaman MKI penuh. Kendaraan yang parkir sampai halaman depan di pinggir jalan,” kata Faris menggambarkan suasana yang terjadi di MKI pada Minggu sore, kepada Solopos.com, Senin (21/11/2022).

Menurutnya, acara Day at The Museum menjadi upaya awal mengembalikan ruh MKI. Momentum ramainya warga mengunjungi MKI perlu disambut dengan menghadirkan acara serupa di masa mendatang.

Baca Juga: Museum Karst Indonesia Resmi Milik Pemkab Wonogiri, Terbesar se-Asia Tenggara

“Tidak perlu yang wah. Cukup acara kecil tapi berlanjut. Biaya senilai Rp1 juta-Rp5 juta saja cukup. Minimal sebulan sekali ada agenda rutin, seperti halnya konsep di Bentara Budaya Jogja atau Jakarta,” ucapnya.

Tujuan dari rangkaian kegiatan itu guna meningkatkan animo warga berkunjung ke MKI. Sebagaimana diketahui, pengelolaan MKI kini berada di tangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri.

Atas hal itu, Faris berpendapat bahwa Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dapat bekerja sama untuk menambah tingkat kunjungan warga ke MKI. Selain dapat membuat suasana MKI lebih hidup karena banyaknya pengunjung, event tersebut juga memicu pertumbuhan ekonomi warga.

“Disdikbud bisa mewajibkan seluruh sekolah mengagendakan siswanya berkunjung ke MKI. Tinggal dibagi-bagi, jadi selama satu tahun. Saya rasa ini penting mengingat MKI ini cuma satu-satunya di Indonesia, warisan yang penting diketahui anak-anak sejak dini,” katanya.

Baca Juga: Museum Karst Indonesia di Wonogiri, Tempat Rekreasi & Edukasi Favorit Wisatawan

Berdasar pantauan Solopos.com, Sabtu, puluhan pedagang kaki lima melapak di halaman MKI saat Day at The Museum digelar. Lapak dagangan mereka turut dilarisi pengunjung MKI yang datang melihat isi acara.

“Pada hari kedua Day at The Museum, pengunjung yang melarisi dagangan kaki lima di halaman MKI lebih banyak,” kata Faris.

Kepala Museum Geologi, Isnu Hajar Sulistyawan, mengatakan acara Day at The Museum diselenggarakan guna menyampaikan kepada masyarakat bahwa MKI sudah dibuka sepenuhnya. Ia juga ingin MKI mempunyai daya tarik sehingga banyak orang berkunjung.

“Dengan adanya event-event seperti ini, pengunjung meningkat. Selain itu ada multiplier effect, perputaran uang dan roda perekonomian meningkat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya