SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Aksi penambangan tanah uruk secara liar di Dusun Kopen, Desa Tanggan, Kecamatan Gesi kondisinya mulai mengkhawatirkan.

Forum Komunikasi Lingkungan Hidup (FKLH) Sragen mencatat tingkat kemiringan tebing sudah mencapai 90 derajad. Demikian disampaikan Wakil Ketua FKLH Sragen Sri Wahono kepada Espos, Jumat (31/7).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kegiatan pengprasan bukit itu mengacam keselamatan ribuan warga. Kegiatan ini semakin mengkhawatirkan dalam dua bulan terakhir,” katanya.

Sri Wahono mengatakan selama ini warga  menggunakan alat berat seperti back hoe untuk penggalian tanah uruk tersebut. Akibatnya kondisi tebing yang ada semakin terkikis habis bahkan kemiringannya sudah mencapai 90 derajad.

Sejauh ini, Sri Wahono mengatakan berdasarkan pengakuan sejumlah orang yang ditemui tengah melakukan aktivitas penggalian itu, penggalian dilakukan untuk membuat makam desa. Menurutnya hal itu sangatlah aneh. Lantaran untuk membuat makam mengapa harus mengepras bukit setinggi 10 meter lebih.

isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya