SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

ilustrasi.dok

PONJONG-Ratusan penambang liar di Ponjong enggan beralih profesi. Mereka beralasan, penambangan batu gamping telah digeluti selama puluhan tahun dan tidak yakin bisa hidup dengan profesi lain.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Harto, salah satu penambang mengaku telah puluhan tahun menggantungkan hidup pada pertambangan batu gamping. Pelarangan penambangan, kata dia, justru akan mematikan perekonomian keluarga.

Ia menambahkan, rencananya dia akan terus menambang meskipun ada halangan dari pemerintah. Itu dilakukan untuk masa depan anak-anaknya.

“Anak saya bisa sekolah karena batu. Kalau dihentikan, mau dengan apa saya memberi pendidikan anak saya?,” kata Harto, Rabu (17/4/2013).

Ia mengakui telah ada upaya pengalihan profesi dari pemerintah. Salah satunya dengan mengenalkan usaha perikanan lele pada warga Ponjong. Namun, langkah itu dinilainya tidak realistis karena tidak ada fasilitas penunjang yang memadai untuk mendukung usaha perikanan di Ponjong.

“Aneh saja, di sana cari air sulitnya minta ampun kok disuruh ternak lele. Ya mati,” tegasnya.

Adapun Camat Ponjong, Haryo Ambarsuwardi mengaku masalah pertambangan di wilayahnya cukup pelik. Satu sisi terdapat aturan yang harus dipatuhi dan alam yang harus dilindungi. Tetapi, di sisi lain, warga setempat sudah sangat bergantung pada usaha pertambangan batu gamping sehingga tak mungkin dihentikan secara total.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya