SOLOPOS.COM - Ratusan sopir truk pengangkut pasir di wilayah Kecamatan Kemalang melakukan aksi unjuk rasa di halaman kompleks Pemkab Klaten, Senin (19/5/2014). Mereka mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasir dan harganya yang melonjak dua kali lipat. (JIBI/Solopos/Ayu Abriyani K.P)

Solopos.com, KLATEN–Ratusan orang sopir truk pengangkut pasir di wilayah Kecamatan Kemalang melakukan aksi unjuk rasa di Pemkab Klaten, Senin (19/5/2014). Mereka ingin meminta solusi kepada Pemkab karena sulitnya mendapatkan pasir setelah penertiban penambangan liar beberapa waktu lalu.

Salah satu sopir truk, Sutar Aris, mengatakan sulitnya mendapatkan pasir terjadi sejak sebulan terakhir setelah penertiban penambangan liar dengan ekskavator. Selain itu, harga pasir juga melonjak dari Rp450.000 per rit hingga Rp500.000 per rit yang didapat dari para penambang manual.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Selain sulit mendapatkan pasir, harga pasir juga melonjak. Sekarang harga pasir mencapai Rp450.000 hingga Rp500.000 per rit dari sebelumnya yang hanya Rp180.000 hingga Rp200.000 per rit. Sedangkan harga jual ke konsumen Rp550.000 per rit,” katanya saat ditemui solopos.com di sela-sela aksi unjuk rasa, Senin.

Mahalnya harga pasir tersebut membuat banyak sopir truk di lereng Gunung Merapi yang memilih tidak beroperasi. Hal itulah yang menjadi latar belakang para sopir truk melakukan aksi unjuk rasa. Serta meminta Pemkab memberikan solusi berupa pekerjaan untuk mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup.

“Kalau harga pasir yang naik dua kali lipat, saya kesulitan untuk menjual ke konsumen. Belum lagi ditambah dengan biaya operasional dan BBM [bahan bakar minyak]. Untuk itu, kami ingin meminta solusi dari Pemkab. Ada sekitar 250 orang yang ikut unjuk rasa ini,” ujarnya yang sudah delapan tahun menjadi sopir truk pengangkut pasir di wilayah Kemalang tersebut.

Menurut pantauan solopos.com di lapangan, ratusan orang sopir truk yang menggelar aksi unjuk rasa di Pemkab Klaten sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka membawa puluhan unit truk yang biasa digunakan mengangkut pasir dari wilayah Kecamatan Kemalang.

Mereka juga melakukan orasi di halaman Pemkab tentang maksud aksinya. Tidak berapa lama, perwakilan dari Pemkab Klaten mengundang 10 orang sopir truk untuk membicarakan permasalahan itu di ruang B1 Sekretariat Daerah (Setda) Klaten.

Menanggapi aksi itu, Kepala Bagian Perekonomian Setda Klaten, Pri Harsanto, mengatakan akan menampung aspirasi para sopir truk pengangkut pasir. Ia pun akan mengadakan rapat koordinasi dengan dinas terkait untuk membahas masalah itu.

“Kami akan menampung aspirasi para sopir truk dari wilayah Kecamatan Kemalang. Nantinya, aspirasi tersebut akan kami bicarakan dengan SKPD terkait untuk mencari solusi dan kebijakannya,” katanya saat menerima kedatangan para sopir truk, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya