SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau jalur SSB di Selo, Boyolali, Kamis (17/3/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Penambangan galian C Boyolali, Gubernur Jateng dan Bupati Boyolali memiliki solusi berbeda terkait penambangan di Kali Apu.

Solopos.com, BOYOLALI–Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dan Bupati Boyolali, Seno Samodro punya rencana dan solusi yang berbeda terkait penambangan di Kali Apu, Selo, Boyolali.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ganjar menyatakan kawasan Kali Apu akan dikelola untuk penambangan rakyat. Sementara Seno berencana menawarkan Kali Apu kepada investor untuk dikelola lebih tepat tanpa merusak infrastruktur.

Wacana penambangan rakyat disampaikan Ganjar seusai bertemu dengan masyarakat sekitar Kali Apu, Kamis (17/3/2016) sore. Dia berkomitmen tidak sekadar melarang penambangan namun memberikan tempat bagi penambang rakyat.

“Saya ketemu dengan masyarakat, memang penambang rakyat butuh tempat. Saya tawarkan mereka untuk membuat kelompok,” kata Ganjar.

Ada sekitar 3.000 orang di sekitar Kali Apu yang selama ini mencari nafkah di lokasi penambangan. “Buat saja satu kelompok 100 orang nanti kami tata, kami bina bareng-bareng, beri tahu tata ruang yang benar, cara menambang yang benar dan mereka mau. Kesadaran seperti ini kalau tidak dibangun kan sulit, yang ada hanya kucing-kucingan.”

Ganjar menilai penambangan ilegal sebagai bentuk kejahatan karena telah banyak merugikan masyarakat dan lingkungan. Dia mengakui upaya penindakan yang selama ini dilakukan kurang membuahkan hasil maksimal. Penambang selalu kabur saat penggerebekan.

“Kami mau ambil CPU, ternyata dilas. Kalaupun berhasil di sita, dua pekan lagi entah dapat dari mana, operasi lagi. Itu kan namanya jahat. Saya berharap publik tahu kengawuran yang dilakukan penambang liar.”

Terkait wacana penambangan rakyat, Selo akan menjadi percontohan bagi penambangan rakyat di lereng Merapi lainnya seperti Magelang dan Klaten.

Dalam agenda sidak, selain ke Kali Apu, Ganjar juga meninjau kerusakan jalan di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB). Ganjar turun di Gebyog, Selo. Jika penambangan rakyat di Kali Apu sudah terbentuk, Ganjar meminta masyarakat berjanji taat aturan. Tonase akan diatur. Kalau ngeyel melebihi tonase, akan disetop. “Kalau jalan remuk begini [merujuk jalur SSB] siapa yang mau tanggung jawab? Paling cuma marah-marah sama pemerintah.”

Ganjar mengakui kerusakan jalan di jalur SSB telah menjadi beban bagi dirinya. Warga berhak marah kepada pemerintah. “Kami siap cari solusi. Galian ilegal ini harus ditertibkan. Memang cara mengangkutnya lumayan, lumayan ngawur. Jadi kalau sudah ditertibkan semua, kalau perlu kami pasang jembatan timbang di sini.”

Sementara, Bupati Boyolali, Seno Samodro, justru berencana menawarkan potensi tambang di Kali Apu kepada investor dari Beijing. Menurut Seno, penambangan di Kali Apu tidak mungkin ditutup namun harus dicarikan solusi yang tepat. Seno punya pemikiran membangun jalur rel kereta api dari Kali Apu ke Boyolali. “Untuk mengatasi masalah galian C, saya punya ide, silakan Merapi dieksploitasi, tapi jangan diangkut pakai truk harus diangkut dengan kereta api. Yang bisa bangun bangun jalur rel ya hanya investor. Namun bukan berarti saya ndak mau ngopeni penambang-penambang kecil. Hla bagaimana lagi, yang seperti sekarang itu kan hanya merusak jalan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya