SOLOPOS.COM - Tukang tambal ban online, Sudaryadi (Youtube/TRANS7 OFFICIAL)

Solopos.com, SOLO -- Tukang tambal ban kebanyakan mangkal di suatu tempat. Namun, di Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) ada seorang tukang tambal ban online yang bernama Sudaryadi. Bahkan, nama Sudaryadi sempat viral di Kota Solo.

Pasalnya, pria berumur 30 tahun ini rela tidak dibayar saat menerima orderan tambal ban. Sudaryadi yang akrab dipanggil Yadi telah melakoni profesi sebagai tukang tambal ban dari 2017.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Yadi bercerita bahwa dirinya memang tidak memasang tarif khusus kepada pelanggannya. Bahkan, ada kisah saat ia mendapat orderan dari Boyolali jam satu malam. Di mana jarak rumahnya di Solo ke Boyolali lumayan jauh, tetapi seusai menambal ban motor pelanggannya,  Yadi kasihan karena pelanggannya tidak membawa uang, akhirnya Yadi rela tidak dibayar.

Dukungan Menggema di Lini Masa, Mau Tangani Indonesia Lagi Luis Milla?

"Solo-Boyolali jam satu malam. Saya ke sana terus sudah selesai. Mas [pelanggannya] itu enggak bawa uang. Yaudah enggak apa-apa," cerita Yadi di acara Hitam Putih yang tayang di kanal Youtube TRANS7 OFFICIAL, Senin (29/7/2019).

Yadi memulai aktivitasnya sebagai tukang tambal ban online mulai pukul 16.00 WIB seusai dirinya bekerja sebagai juru parkir di Kota Solo. Ada kisah menarik yang ia ceritakan kepada host Daddy Corbuzier, ia mengatakan pernah mendapatkan orderan yang GPS-nya [Global Positioning System] berada di depan kuburan. Setelah disambangi, tidak ada seorang pun berada di sana.

Bupati Sragen: Jangan Sampai Antarkepala Daerah Gelut Gara-Gara Limbah!

"Pernah dapat orderan dari GPS-nya kuburan. Iya depan kuburan, saya datang, tapi sepi tidak ada orang. Di telepon enggak bisa, saya tunggu setengah jam. Tapi setelah pulang dia telepon 10 menit, kan saya sudah pulang. Dia bilang 'Mas dimana?' Padahal saya tunggu setengah jam," ungkap Yadi.

Yadi menegaskan bahwa tujuan bekerja sebagai tukang tambal ban online adalah untuk membantu orang lain. Pasalnya, ia pernah mengalami ketika ban motornya bocor dan harus mendorongnya sejauh dua kilometer karena tidak ada yang menolong.

Satpol PP Semarang Bongkar Tempat Karaoke MAJT

Dalam sehari ia menerima orderan lima hingga 25 pesanan. Tetapi, ia mengaku hanya sanggup menerima tiga sampai empat orderan karena lokasinya yang jauh.

"Ada tulisannya order tanpa tarif, lima sampai 25 orang yang manggil tiap hari. Tapi yang bisa di eksekusi tiga sampai empat, alasannya jauh," tandasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya