SOLOPOS.COM - ilustrasi (/JIBI/dok)

Penambahan kendaraan di Sragen ini tak hanya sepeda motor tetapi juga kendaraan roda empat.

Solopos.com, SRAGEN–Jumlah kendaraan bermotor di Bumi Sukowati pada 2015 mencapai 391.606 unit atau tumbuh 33.382 unit atau 9,32% bila dibandingkan jumlah kendaraan bermotor sepanjang 2014. Jumlah kendaraan roda dua dan roda empat di Sragen itu mencapai 93 unit per hari.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pertumbuhan kendaraan bermotor tersebut diperoleh dari data di Unit Pelayanan Pajak dan Pelayanan Aset Daerah (UP3AD)/ Sistem Administrasi Satu Atap (Samsat) Kabupaten Sragen.

Ekspedisi Mudik 2024

Kasi Pajak dan Biaya Balik Nama Kendaraan Bermolotor UP3AD/Samsat Sragen, Kiswanto, saat ditemui Solopos.com, Selasa (26/1/2016), menyebut jumlah kendaraan bermotor roda dua pada 2015 mencapai 353.009 unit atau meningkat 29.223 unit (9,03%) bila dibandingkan jumlah kendaraan bermotor roda dua pada 2014.
Sedangkan jumlah kendaraan roda empat di Sragen pada 2015, kata dia, hanya 38.597 unit atau meningkat 4.159 unit bila dibandingkan 2014. Jumlah motor di Sragen mencapai 2.435 unit per bulan atau 81 unit per hari. Sementara jumlah mobil atau kendaraan roda empat mencapai 347 per bulan atau 12 unit per hari.

“Pertumbuhan motor di Sragen memang tinggi, bisa mencapai 2.000-an unit per bulan. Kalau pertumbuhan kendaraan roda empat 150-300 unit per bulan. Pemicunya ya karena promosi para diler. Mereka memasang uang muka sangat rendah untuk merangsang pasar. Dengan membawa Rp500.000 saja sudah bisa bawa pulang motor,” kata Kiswanto.

Dia berpendapat meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di Sragen itu juga disebabkan gaya hidup masyarakat Sragen yang memandang motor bukan sebagai barang mewah. Jalanan di Sragen, kata dia, banyak didominasi motor. Seorang keluarga miskin pun, sambung dia, memiliki satu unit motor.

“Motor ini jadi kebutuhan pokok. Kami tidak bisa membendung pertumbuhan kendaraan itu. Kendati jalan dilebarkan tetap saja tidak mampu menampung kendaraan bermotor. Bisa jadi Sragen bisa seperti Solo. Untuk perolehan pajak daerah, Sragen bisa menyamai Solo pada 1-2 tahun ke depan,” imbuh dia.

Dia menyampaikan banyaknya kecelakaan lalu lintas menjadi dampak atas meningkatkan jumlah kendaraan bermotor di Sragen. Dia menyebut banyak siswa SMP sudah menggunakan motor untuk sekolah padahal mereka belum memiliki surat izin mengemudi (SIM). Kalau anak SMP naik motor itu, sambung dia, belum dewasa di jalan dan cenderung suka ngebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya