Solopos.com, SOLO – Sekitar 500 tahun yang lalu, Gua Kreo di Kecamatan Gunungpati, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, menjadi saksi penaklukan raja kera raksasa oleh salah satu Wali Songo. Dia adalah Sunan Kalijaga yang diutus untuk mencari kayu jati di hutan lebat di kawasan Gunungpati oleh Raja Kesultanan Demak Bintoro.
Hutan yang dimaksud itu ditumbuhi pohon-pohon jati yang begitu lebat. Namun, pepohonan itu ternyata merupakan sarang kawanan kera berukuran besar. Kera-kera itu bergelantungan di setiap dahan pohon. Kedatangan Sunan Kalijaga di tempat itu pun mengusik para kera yang kemudian turun dan membentuk barisan seolah-olah siap menyerang.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kisah yang ditulis dalam buku Kesaktian dan Tarekat Sunan Kalijaga karya Rusydie Anwar itu pun bermula saat Sunan Kalijaga diperintahkan Raden Fatah mencari kayu jati terbaik untuk saka alias tiang penyangga Masjid Agung Demak. Sunan Kalijaga pun menjalankan perintah itu dan berangkat ke hutan lebat di kawasan Gunungpati ditemani para santrinya. Ulasan lengkap mengenai penaklukan raja kera di Gua Krea bisa dibaca dalam artikel Penaklukan Kera Raksasa di Gua Kreo Gunungpati Semarang.
Berita lain yang bisa dibaca di kanal Espos Plus edisi Selasa (20/9/2022) terkait penggunaan jet pribadi oleh anak buah Ferdy Sambo. Indonesia Police Watch atau IPW mendesak Polri menjelaskan penggunaan pesawat jet pribadi (private jet) oleh Brigjen Pol Hendra Kurniawan saat mengunjungi keluarga almarhum Brigadir Yosua atau Brigadir J di Jambi.
Baca Juga: Memoar Jurug Tak Sekadar Jembatan, Tapi Juga Taman
Lembaga itu mendesak Polri mengungkap keterkaitan aktivitas Brigjen Hendra itu dengan temuan uang Rp155 triliun oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dari judi online. IPW juga meminta Tim Khusus Polri menjelaskan keterlibatan dua orang pengusaha dalam kasus pembunuhan Brigadir J yang diotaki Irjen Pol. Ferdy Sambo dan isu Konsorsium 303.
Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, mengungkapkan Brigjen Hendra diperintah atasannya, Ferdy Sambo, yang kala itu menjabat Kadiv Propam Mabes Polri, pergi ke Jambi. Hendra diperintahkan menemui keluarga Yosua guna menjelaskan kematian ajudan Sambo itu. Ulasan lengkap mengenai penggunaan jet pribadi oleh anak buah Sambo ini bisa dibaca dalam artikel Kuasa Sambo, Jet Pribadi, Tambang, dan Capres 2024.
Berita menarik lainnya yang disajikan secara eksklusif menyangkut nutrisi kuliner kepompong ulat jati. Sejumlah petani asal Dusun Katelan, RT 011, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen, memiliki kebiasaan di awal musim penghujan. Jika sudah memiliki waktu luang, mereka menyempatkan diri berburu kepompong ulat jati atau Hyblaea puera cramer di pekarangan rumahnya.
Baca Juga: Gaya Polisi Hedon Pamer Kemewahan, Meresahkan!
Di bawah pohon jati, mereka biasa menemukan kepompong ulat pohon jati. Sekilas, kepompong yang biasa disebut enthung oleh warga sekitar itu tidak mudah terdeteksi oleh mata telanjang. Kulit luar kepompong itu berwarna hitam kecokelatan serupa warna tanah. Setelah kulitnya dibuka terlihat wujud kepompong yang tengah bermetamorfosis menjadi kupu-kupu.
Kepompong itu berwarna cokelat kehitaman menyerupai warna madu. Di balik bentuknya yang menggelikan, ternyata kepompong ulat jati mengandung protein yang setara dengan kepiting. Ulasan lengkap mengenai kandungan protein kepompong ulat daun jati bisa dibaca dalam artikel Kandungan Protein Setara Kepiting, Geli-Geli Gurih Kepompong Ulat Jati.
Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan sudut pandang khas dan pembahasan mendalam dengan basis jurnalisme presisi. Membaca konten premium akan mendapatkan pemahaman komprehensif tentang suatu topik dengan dukungan data yang lengkap. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium di kanal Espos Plus.
Baca Juga: Sekaten Solo dari Syiar Islam sampai Dangdutan
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
