SOLOPOS.COM - TRUK BBM -- Truk BBM bernomor polisi Jawa Timur yang tertangkap saat diduga hendak "kencing" di wilayah Karanganyar, Rabu (28/3/2012). (JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning W)

TRUK BBM -- Truk BBM bernomor polisi Jawa Timur yang tertangkap saat diduga hendak "kencing" di wilayah Karanganyar, Rabu (28/3/2012). (JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning W)

KARANGANYAR — Jajaran Polres Karanganyar memburu penadah bahan bakar minyak (BBM) “kencing” yang kabur saat digrebek di Ring road, Sroyo, Jaten, Karanganyar Rabu (28/3/2012) lalu. Hingga kini, polisi terus maraton mengembangkan kasus truk tangki BBM “kencing” tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolres Karanganyar AKBP Nazirwan Adji Wibowo ketika dijumpai di ruang kerjanya, Kamis (29/3/2012) mengatakan telah meminta keterangan dari sopir truk tangki BBM, Sukadi, warga Sidoarjo, Jawa Timur. Proses penyelidikan terus dilakukan untuk mengejar mobil pikap yang diduga menjadi penadah BBM. “Jadi kami masih fokus pada pengejaran mobil pikap yang menjadi penadah. Berdasar hasil penyidikan, aksi ini dilakukan dengan melibatkan oknum sopir dan penadah,” ujarnya.

Menurut Kapolres, berbagai pelanggaran serta penyimpangan yang terkait dengan BBM akan ditindak dengan tegas. Apalagi menjelang rencana kenaikan harga BBM, berbagai penyimpangan yang mengarah pada penimbunan atau pengurangan BBM akan diawasi secara ketat. “Kami tidak akan main-main, semua penyimpangan yang berkaitan dengan BBM akan ditindak tegas,” tegasnya.

Termasuk, Kapolres menambahkan kasus aksi penimbunan BBM yang belum lama ini dibongkar jajaran Polres Karanganyar. Dalam aksi penimbunan yang melibatkan bapak-anak, yakni Sularto, 48 dan putranya, Dian Prasetya, 28, warga Ngijo, Desa Giriwondo, Kecamatan Jumapolo, polisi menemukan 33 jeriken atau hampir satu ton BBM jenis bensin dan solar di gudang rumahnya. Pihaknya kini tengah menelusuri keterlibatan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang melayani pembelian BBM tersebut.

Kapolres mengatakan tidak ingin gegabah dalam menentukan pihak mana yang bersalah. Yang jelas, Kapolres menegaskan tidak akan memberi toleransi apa pun bagi SPBU atau pihak-pihak yang melakukan pelanggaran hukum, seperti penimbunan BBM.

Sementara sopir truk tangki BBM, Sukadi di hadapan penyidik mengaku telah menjalankan aksi BBM “kencing” sebanyak tiga kali. Dirinya mengaku tidak kenal dengan pemilik jeriken yang mengendarai mobil pikap yang menjadi penadah BBM. Sukadi mengatakan dalam setiap kali menjalankan aksinya hanya mengucurkan BBM yang di bawa di jeriken yang sudah diletakkan di pinggir jalan.

“Saya tidak tahu siapa orang itu. Yang jelas BBM itu akan dikirim ke Ngawi. Saya baru tiga kali melakukan aksi ini,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, aksi tangki BBM “kencing” diketahui saat petugas Satlantas Polres Karanganyar tengah melakukan patroli di Ring Road, Sroyo, Jaten, Rabu (28/3/2012) sekitar pukul 12.00 WIB. Polisi mendapati sebuah truk tangki BBM dengan Nopol L 8318 UH sedang berhenti di pinggir jalan. Tepat di belakangnya terdapat sebuah mobil kijang pikap. Mengetahui ada mobil patroli mendekat, sopir mobil kijang pikap langsung kabur.

Sementara sopir truk tangki BBM berhasil diamankan dan kini mendekam di tahanan Mapolres Karanganyar. Dari tangan tersangka polisi mengamankan barang bukti (BB) berupa satu unit truk tangki BBM, tujuh jeriken, dua selang dan BBM jenis premium sebanyak 40 liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya