Solopos.com, SOLO—Pasca pertandingan antara Persis Solo menghadapi PSIS Semarang di Stadion Manahan Solo pada ajang Piala Presiden 2022, Selasa (21/6/2022) malam, kawasan Tugu Kartasura hingga pintu tol Ngasem, Colomadu, cukup mencekam.
Dalam pengamatan Solopos.com mulai pukul 19.30 WIB hingga pukul 21.00 WIB, di Jalan Solo-Semarang, situasi cukup mencekam dengan banyaknya polisi yang berjaga disertai para suporter yang menepi.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Polisi mengarahkan arus lalu lintas sekaligus menjaga kondusivitas di jalan, nampak satuan K-9 hingga Brimob dari Kepolisian Sukoharjo berjaga dengan senjata laras panjang.
Baca Juga: Wow, Segini Jumlah Penonton yang Menyaksikan Persis Solo di Manahan
Warga juga melihat situasi, beberapa bahkan menutup akses masuk menuju gang-gang kecil di sepanjang Jalan Solo-Semarang.
Akibatnya kemacetan tidak terhindarkan, mulai dari Tugu Kartasura hingga masuk tol Ngasem, Colomadu, membutuhkan waktu 25 menit. Situasi bagi pengguna jalan juga tidak mudah dengan banyaknya pengendara motor yang menumpuk di bahu jalan.
Pengawalan ketat dilakukan oleh Polresta Solo untuk mengamankan suporter PSIS Semarang yang pulang setelah menonton Derbi Jateng di Stadion Manahan Solo.
Baca Juga: Polresta Solo Dampingi Kepulangan Suporter PSIS, Dikawal Secara Estafet
Sebelumnya, anggota Polresta Solo bersama dengan personel Brimob mengawal ketat ratusan suporter pendukung PSIS Semarang yang keluar dari Stadion Manahan Solo dan akan pulang ke daerah asal mereka, Selasa (21/6/2022) malam WIB.
“Pengawalan ketat dilakukan untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan terjadi. Kami dari Polresta berkoordinasi dengan Yon C Satbrimobda Jateng mengawal dari Stadion Manahan sampai di batas Kota Solo di Tugu (Gapura) Makutha, Kecamatan Laweyan,” terang Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak kepada awak media, Selasa malam.
Kapolresta juga melakukan koordinasi dengan wilayah lain untuk melakukan pengamanan estafet terhadap ribuan suporter pendukung PSIS Semarang. “Ini dilakukan, agar tidak terjadi pertemuan antar massa suporter yang mengakibatkan hal tidak diinginkan terjadi,” kata dia.