SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

JEDAH — Tas ransel dan sebagian barang milik jemaah haji asal Solo dibuang atau disita oleh petugas Bandara King Abdul Aziz di Jeddah. Pasalnya barang bawaan jemaah haji melebihi ketentuan yang telah ditetapkan yakni 32 kg.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

”Saat ini sudah berada di bandara. Jemaah haji asal Solo mulai menyortir barang bawaan karena selain tas tenteng dan tas paspor tidak boleh dibawa. Tas ransel dan lain-lain termasuk oleh-oleh tambahan banyak yang dibuang atau disita petugas bandara,” tulis Ketua Rombongan II KBIH Mandiri, Asih Sunjoto Putro, melalui pesan singkatnya kepada Solopos.com, Jumat (2/11/2012).

Menurut Asih, meski tas tentengan jemaah haji sudah penuh tapi banyak yang tetap nekat membawa berbagai macam barang. Asih juga mengungkapkan di Bandara King Abdul Aziz ada tempat khusus untuk memeriksa barang bawaan jemaah haji asal Indonesia sehingga tidak perlu berdesakan dengan jemaah haji dari negara lain.

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Taufiqurrahman, melalui anggota staf humas PPIH, Khusnul Khotimah, mengungkapkan sebelum pulang, ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu mengingatkan jemaah haji untuk tidak membawa barang yang berlebihan. ”Berat barang bawaan maksimal 32 kg, kalau melebihi pasti disita. Tapi sebenarnya jemaah bisa mengakali dengan mengirimkan barang atau oleh-oleh melalui jasa pemaketan. Di sana banyak jasa pemaketan. Mengenai barang yang tidak bisa dibawa pulang akan diserahkan kepada PPIH Arab Saudi,” ungkap Khusnul kepada Solopos.com di Kantor Humas PPIH.

Sementara itu, pada kedatangan kloter 3, Kamis (1/11/2012) malam, terdapat mutasi masuk satu orang yakni Sukamto Sastro Atmojo berasal dari kloter 50. Haji asal Temanggung ini dipulangkan lebih awal karena sakit. Sementara itu, Sri Sumarni, haji asal Boyolali, dilaporkan pingsan di pesawat akibat tertimpa tas di kabin pesawat. Sedangkan Rochmad, 70, mengalami dehidrasi. Setibanya di Tanah Air, kedua jemaah haji tersebut langsung dirujuk ke RSUD Moewardi.

Jemaah haji kloter 5 yang tiba pada Jumat pagi, ada yang dirujuk ke RSUI Kustati, yakni Termini Sutarto, 69, asal Karanganyar. Menurut Khusnul, Termini mengalami patah tulang. ”Keluarga menginginkan jemaah dirujuk ke Kustati, jadi diantar ke sana. Kalau dari PPIH biasanya dirujuk ke Moewardi,” terang Khusnul.

Sampai kedatangan kloter 6 masih terjadi keterlambatan. Kloter 5 yang dijadwalkan tiba pukul 02.15 WIB baru tiba pukul 05.39 WIB. Sedangkan kloter 6 dijadwalkan tiba pukul 12.45 WIB tapi pesawat landing pukul 13.45. Informasi di sistem komputerisasi haji terpadu (siskohat) menunjukkan jemaah haji asal Jateng yang meninggal bertambah tiga orang. Mereka adalah Supardi Sardon, 70, kloter 68, asal Blora, meninggal karena infeksi dan parasit. Selanjutnya, Sinung Budi Utomo Muhamad, 45, kloter 68, asal Kudus, meninggal karena sistem sirkulasi. Terakhir adalah Sidik Al Machmudi, 71, kloter 18, asal Banyumas, meninggal karena sistem sirkulasi. Ketiga jemaah tersebut meninggal di Mekah dan dimakamkan di Syara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya