SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja membongkar lantai trotoar di pinggiran Jl Pemuda Klaten, Rabu (12/9). (Espos/Moh Khodiq Duhri)


Sejumlah pekerja membongkar lantai trotoar di pinggiran Jl Pemuda Klaten, Rabu (12/9). (Espos/Moh Khodiq Duhri)

KLATEN—Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten memulai proyek pemugaran trotoar jalan di pinggiran jalan protokol di kawasan kota. Pemugaran trotoar jalan itu sekitar 5.000 meter itu menelan anggaran senilai Rp5 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com di sepanjang Jl Pemuda, Rabu (12/9/2012), sejumlah pekerja berusaha membongkar lantai trotoar lama. Pekerjaan dimulai dari depan Balaidesa Tegalyoso ke arah timur.

Kepala Bidang Pertamanan DPU Klaten, Marsono, mengatakan pemugaran trotoar jalan itu dilakukan PT Raharja Mulya selaku kontraktor rekanan DPU. DPU memberikan waktu selama 120 hari bagi kontraktor untuk menyelesaikan proyek. Pemugaran ini akan berakhir pada akhir November mendatang. “Sebetulnya kontraknya dimulai saat bulan puasa lalu, namun kontraktor baru bisa memulai pemugaran setelah Lebaran,” ujar Marsono.

Marsono menjelaskan pemugaran trotoar jalan menggunakan dana Rp5 miliar yang ditetapkan melalui APBD 2012. Sebelumnya, pemugaran trotoar jalan direncanakan menyentuh tujuh ruas jalan yakni kawasan Jongrangan-Monumen Joeang ’45, Monumen Joeang ’45-Ngingas, Ngingas-Bareng, Bareng-Plaza Matahari, Plaza Matahari-Toko Laris, Toko Laris-BRI Klaten, dan BRI Klaten-Tegalyoso.

Akan tetapi, setelah didesain ulang, dana Rp5 miliar tersebut hanya cukup untuk memugar trotoar jalan pada lima ruas jalan. “Khusus ruas jalan Ngingas-Monumen-Jonggrangan tidak jadi dipugar trotoarnya karena dananya tidak cukup,” papar Marsono.

Marsono mengakui dirinya luput mengusulkan penambahan dana melalui pembahasan APBD Perubahan 2012 untuk memugar trotoar mulai dari Ngingas hingga Jonggrangan. Dia berharap pemugaran trotoar jalan sepanjang sekitar 300 meter bisa dianggarkan melalui pembahasan APBD 2013 mendatang. “Iya kami kelupaan mengusulkan di perubahan anggaran,” aku Marsono.

Kepala Badan Perencanan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Klaten, Bambang Sigit Sinugraha, mengatakan pemugaran trotoar jalan itu bertujuan meningkatkan citra Kota Klaten yang berada di antara dua kota besar yakni Solo dan Jogja. “Kami ingin meningkatkan daya tarik estetika kota yang diharapkan bisa berdampak positif pada peningkatan gairah ekonomi dan sosial budaya masyarakat,” ujar Bambang.

Trotoar jalan itu berada di zona yang bervariasi yakni pendidikan, perkantoran, jasa komersial, peribadatan, dan permukiman. Saat ini banyak ditemukan penyalahgunaan fungsi trotoar jalan khususnya di zona jasa komersial. Selain digunakan untuk pelebaran pertokoan, trotoar juga disalahgunakan sebagai tempat mangkal pedagang kaki lima (PKL) di siang hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya