SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Indramayu–Jumlah pemudik di Sepanjang jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat pada pukul 10.00 WIB, Sabtu,  kendaraan  padat merayap.

Sebelumnya menjelang pagi pemudik mulai merayap. Mungkin arus mudik akan terus bertambah pada sore hari karena ada informasi bahwa Lebaran jatuh pada Minggu,” kata Briptu Yono anggota Satlantas Indramayu kepada wartawan di Indramayu, Sabtu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengatakan, Jumat siang pemudik tidak seperti saat ini dimana volume kendaraan makin padat,mungkin hari Sabtu merupakan puncak arus mudik, namun mereka tidak terganggu diperjalanan sepanjang jalur pantura Indramayu karena jalan  lebar juga layak dilintasi sehingga kecelakaan lalu lintas berkurang dibanding 2008.

Sepeda motor masih banyak melintas pada siang hari,terlihat mereka semakin rapat, namun kendaraan pribadi  meningkat ,untuk bajaj tahun sekarang jumlahnya bertambah, sedang bus rombongan berkurang juga bus umum, katanya.

“Kami di Pospam Lebaran terus memantau keadaan di jalan, juga jumlah kendaraan yang masuk, sehingga informasi di kota Cirebon bisa diterima. Kami juga terus berkomunikasi dengan petugas di perbatasan Subang, hal tersebut penting untuk mengarahkan pemudik,” katanya.

“Kami akan memberikan pelayanan terbaik kepada pemudik, keselamatan pemudik kebahagian kami, saat ini kecelakaan jauh bila dibandingkan pada mudik 2008, selain faktor jalan yang sudah layak pakai juga pengendara sepeda motor mulai ada perubahan disiplin,” katanya.

Sementara itu mudik mengaku,berangkat hari Sabtu karena ada informasi Lebaran hari Minggu. 

“Setiap tahun kami mudik,tujuan kami ke kota Tegal sekitar 190 kilometer lagi dari Indramayu,waktu yang ditempuh dari Jakarta hingga Indramayu delapan jam. Cukup melelahkan namun banyak suka duka dalam perjalanan,selain itu kami sudah rindu kampung halaman,”kata Waluyo pemudik asal Tegal.

“Saya di Jakarta buka usaha warung nasi,biar mudik warung tetap buka karena ada karyawan yang menunggu warungnya,cara pemabagian sementara mudik bagi hasil dengan penunggu warung,”katanya.

“Keuntungan usaha warung nasi dalam satu tahun bisa mencapai 75 juta,dengan hasil penjualan perhari sekitar 500 ribu hingga 600 ribu,usaha tersebut sudah berlangsun 25 tahun,”katanya.

Ia menambahkan,masyarakat kota Tegal yang datang ke Jakarta rata-rata berjualan warung nasi,ada juga yang jadi sopir taxi hanya jumlahnya terbatas,sebagian besar buka “warteg”.
Ant/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya