SOLOPOS.COM - Ilustrasi Mudik (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KLATEN -- Sebanyak 14.131 pemudik berdatangan ke Klaten dari berbagai kota termasuk wilayah zona merah pandemi corona sejak akhir Maret lalu.

Keberadaan mereka harus dipantau karena berpotensi membawa virus corona terutama mereka yang datang dari wilayah Jabodetabek sebagai episentrum pandemi corona di Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melalui gugus tugas yang dibentuk di tingkat RW, Pemkab Klaten memperoleh data serta keberadaan para pemudik tersebut. Para pemudik yang otomatis masuk menjadi orang dalam pemantauan atau ODP itu tersebar di total dari 26 kecamatan di Klaten.

Warga Kemlayan Solo Positif Covid-19, Ada Riwayat Perjalanan Ke Surabaya

Ekspedisi Mudik 2024

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekminto, berharap para pemudik yang datang saat pandemi corona itu memiliki kesadaran diri untuk melakukan karantina secara mandiri.

Mereka diharapkan tidak keluyuran dan bertemu banyak orang. Bukan tidak mungkin, meski tidak mengalami gejala mengarah ke Covid-19, para pemudik itu membawa virus tersebut dan menularkannya ke orang lain.

Memicu Ledakan Kasus Corona

"Melalui peran masing-masing Gusgas itu diharapkan pesan agar pemudik selalu muncul kesadaran mengisolasi diri dapat tersampaikan. Dibentuknya Gusgas tingkat RW itu agar semuanya dapat terpantau dengan baik,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (7/4/2020).

Wabah Corona, Banyak Bus Wonogiri-Jakarta Berhenti Beroperasi

Keberadaan pemudik ini juga harus dipantau karena bisa memicu terjadinya ledakan atau outbreak pandemi corona di Klaten dan Soloraya. Pakar Matematika UNS Solo, Sutanto, sebelumnya memprediksi outbreak atau ledakan kasus dalam jumlah di luar perkiraan akan terjadi awal Mei.

Hal itu dipicu mobilitas warga perantau dari wilayah zona merah pandemi corona ke wilayah Jawa Tengah termasuk Soloraya.

Dari pendataan gugus tugas tingkat RW di 26 kecamatan di Klaten itu, Kecamatan Bayat tercatat paling banyak didatangi pemudik selama pandemi corona. Jumlahnya mencapai 1.688 orang. Berikut data jumlah pemudik di Klaten per kecamatan sesuai data hingga Selasa (7/4/2020).

Tambah 1 Positif dari Kemlayan! Ini Update Kasus Corona Solo 7 April 2020

1. Klaten Selatan: 425 orang
2. Ngawen: 563 orang
3. Cawas: 1.165 orang
4. Wonosari: 411 orang
5. Kemalang: 186 orang
6. Karangdowo: 802 orang
7. Polanharjo: 289 orang
8. Kebonarum: 153 orang
9. Klaten Tengah: 259 orang
10. Prambanan: 633 orang
11. Jogonalan: 476 orang
12. Kalikotes: 462 orang
13. Manisrenggo: 282 orang
14. Karangnongko: 344 orang
15. Ceper: 611 orang
16. Pedan: 344 orang
17. Jatinom: 695 orang
18. Delanggu: 265 orang
19. Trucuk: 1.471 orang
20. Gantiwarno: 245 orang
21. Tulung: 426 orang
22. Wedi: 742 orang
23. Bayat: 1.688 orang
24. Juwiring: 403 orang
25. Klaten Utara: 241 orang
26. Karanganom: 550 orang
Jumlah: 14.131 orang
Sumber: Pemkab Klaten. (pso)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya