SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Rudy kembali menghimbau masyarakat untuk "do manuto" (Istimewa/Instagram/@maleopict)

Solopos.com, SOLO - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, kembali menegaskan himbauan kepada warga agar disiplin dan patuh melakukan physical distancing. Salah satunya adalah dengan tidak melakukan perjalanan pulang kampung atau mudik.

"tak elingke do manuto [saya ingatkan lagi, patuhilah]" buka Rudy di video singkat yang diunggah akun Instagram Maleopict. "Ora sah nekat mudik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pengin Corona Berakhir? Rudy Wali Kota Solo: Yo Do Manuto!

"nek nekat, tak karantina setengah sasi neng kene [kalau masih nekat, tak karantina setengah bulan di sini]" katanya.

Jargon "Do Manuto" ini memang sedang viral setelah sebelumnya beredar video Rudy meminta kepatuhan masyarakat sambil ngegas. Video rekaman jurnalis Eka Hari Wibawa itu juga diunggah akun Rudy sendiri.

 

View this post on Instagram

 

Pada nurut Walikota Solo @fx.rudyatmo ya lur, pliiis, daripada harus dikarantina ?? . . #dirumahaja . . @solokini @agendasolo @jelajahsolo @tentangsolo @event.solo @pariwisatasolo @fx.rudyatmo @humaspemkotsurakarta @smart_hadinoto @infosoloraya @_infocegatansolo @iks_infokaresidenansolo @iks__infokaresidenansolo @tongkrongansolo @event.solo @pemkotsurakarta @pariwisatasolo @soloinfo

A post shared by Maleo Picture (@maleopict) on

Sedangkan di video yang beredar belakangan, Rudy kembali muncul untuk menunjukkan Grha Wisata Niaga di Sriwedari, Solo. Gedung pertemuan ini telah disulap menjadi tempat karantina untuk para pemudik.

Jokowi Jengkel ODP Corona Bandel Malah Ikut Rewang dan Jalan-Jalan

Nantinya para pemudik bakal dikarantina selama 14 hari sebelum akhirnya diizinkan pulang ke rumah masing-masing. Perhitungan 14 hari adalah masa inkubasi gejala virus corona Covid-19 berakhir.

Kata Rudy, Do Manuto

Mudik adalah agenda tahunan yang sulit untuk tidak dilaksanakan. Pemerintah pusat menghimbau masyarakat untuk tidak mudik bahkan sempat mewacanakan aturan pelarangan mudik bagi warga di zona merah persebaran virus corona. Namun, hal ini urung dilakukan.

Wali Kota Solo Rudy sendiri juga mengaku tak bisa melarang pemudik untuk pulang kampung. Karenanya Pemkot menyiasati dengan membuat tempat karantina.

Solo KLB Corona, Rudy Imbau Tetap Belanja di Pasar Tradisional

“Kalau ada pemudik yang enggak mau, ya, kami melibatkan TNI/Polri. Bukan mau memaksa atau menakuti tapi harus untuk memutus rantai persebaran. Secara fisik, mereka datang kondisi sehat, tapi siapa tahu kalau ternyata di badannya sudah ada virusnya. Karena virus ini kan enggak terlihat,” ucapnya kepada wartawan, Selasa (31/3/2020).

Sekretaris Daerah Kota Solo, Ahyani, yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, menjelaskan bagaimana pemudik dikarantina di Sriwedari.

“Dinas Kesehatan Kota (DKK) akan selalu memonitor kesehatan mereka, kemudian dari Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang menyiapkan akomodasi dan logistik. Pengamanan dari Satpol PP, TNI/Polri,” kata Ahyani, dalam jumpa pers di Balai Kota Solo, Rabu (1/4/2020).

Solo KLB Corona, Rudy: Lebih Baik Dimarahi Orang Waras daripada Sakit!

Selain pemudik akan dikarantina di Sriwedari, tim juga akan memantau berbagai tempat di Solo. Pemantauan dilakukan terhadap pengunjung, wisatawan, atau pelaku kunjungan bisnis di terminal, stasiun, dan bandara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya