SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Instagram @ganjar_pranowo)

Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah atau Jateng, Ganjar Pranowo, angkat bicara soal maraknya aksi pemudik kucing-kucingan demi pulang kampung, bahkan ada kabar naik kontainer. Para pemudik itu sembunyi-sembunyi guna menghindari pemeriksaan petugas menyusul larangan mudik dari pemerintah.

Gubernur Ganjar pun mengaku prihatin dengan fenomena itu. Terlebih, banyak di antara mereka yang rela menyembunyikan mobilnya di dalam truk barang agar bisa lepas dari pengawasan petugas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mahfud MD: Warga Mudik Tak Kena Sanksi, Tapi Dihukum karena Melawan

“Saya dikirimi beberapa gambarnya, ada yang mobilnya dimasukkan ke dalam truk, ditutupi barang. Ada juga, enggak tahu bener apa tidak, orang naik kontainer. Tolong lah, jangan seperti itu, itu bahaya," tegas Ganjar, Selasa (28/4/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Ganjar menegaskan pemudik yang kucing-kucingan -- atau jika isu naik kontainer itu benar -- sangat membahayakan kesehatan bahkan nyawa. Apalagi, setelah dirinya mendapat informasi ada tujuh orang yang mudik naik mobil biro perjalanan atau travel dinyatakan positif Covid-19.

Peringatan Cuaca Hujan Lebat - Angin Kencang 28-29 April 2020, Termasuk Jateng

"Saya ingatkan, bahaya sudahlah. Blak-blakan saja kalau mau mudik. Kalau memang harus pulang, uruslah surat izin dan sebagainya. Urus saja izinnya, saya kira pemerintah juga akan bijaksana," tegasnya.

Diurus

Meski begitu, Ganjar tetap meminta agar warganya, terutama yang ada di Jabodetabek dan kota besar lainnya untuk tidak mudik tahun ini. Sebab dengan cara itu, maka rantai persebaran Covid-19 bisa diputus. Karena itu dia tak ingin ada pemudik kucing-kucingan di Jateng, apalagi naik kontainer.

Lion Air Grup Terbang Lagi Saat Pandemi Covid-19, Bantah Layani Mudik

"Kalau anda bisa bertahan, tolong tetap bertahan. Nanti kami urus kok. Jangan khawatir, nanti kami urus. Setiap hari saya membalas WA, telepon, sms bahkan DM soal itu. Ada mekanisme yang dapat ditempuh untuk itu, tolong patuhi peraturan pemerintah," pintanya.

Menurutnya, persoalan mudik memang kompleks. Ia meminta masyarakat menggunakan hati dan perasaan untuk memahami persoalan ini. Ia juga meminta pemerintah pusat untuk benar-benar memastikan masyarakat yang tidak pulang untuk mendapatkan insentif.

Dokter RSUP Kariadi Semarang Sembuh dari Covid-19, Ini Kisahnya

Entah bagaimana mengaturnya, mekanisme pembagiannya, yang jelas semua harus terdata dan mendapatkan insentif itu. Dengan jaminan hidup itu, Ganjar meminta tak ada lagi pemudik Jateng yang nekat, apalagi sampai naik kontainer.

"Sekali lagi saya tekankan, tolong jangan pulang. Apalagi ngumpet-ngumpet itu bahaya. Nanti duduk empet-empetan dengan penumpang lain, udara pengap tidak sehat, tidak pakai masker, tangannya tidak dicuci dan sebagainya. Ini kan bahaya," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya