SOLOPOS.COM - Ilustrasi Mudik (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Pemudik masih berdatangan ke Kabupaten Sukoharjo, tapi meski trennya terus menurun dibandingkan sebelum Lebaran lalu.

Kedatangan pemudik ke Sukoharjo menjadi sorotan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 karena tiga kasus terakhir positif Covid-19 disumbang pemudik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo Toni Sri Buntoro mengatakan pemudik masih terus berdatangan karena ada peningkatan aktivitas transportasi umum.

Pasien Covid-19 dari Klaten Bisa Dirawat di RS UNS, 60 Kamar Disiapkan

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, pemudik masih berdatangan ke Kabupaten Sukoharjo karena saat Lebaran lalu mereka tak bisa mudik dengan adanya larangan dari pemerintah.

“Jumlah pemudik yang tiba di Sukoharjo data kami ada 20.011 orang. Namun sebagian besar pemudik telah kembali ke perantauan. Hanya data pastinya kami tidak punya, karena mereka tidak melaporkannya,” katanya, Rabu (24/6/2020).

Toni mengatakan terjadi peningkatan aktivitas transportasi umum ke Sukoharjo sejak awal Juni seiring penerapan kenormalan baru.

Hal tersebut terlihat setelah petugas memantau bus, taksi, dan angkutan umum lainnya.

Pengakuan Pengguna SKD Palsu PPDB Jateng: Kadesnya Saudara, Pak!

Salah satu lokasi pemantauan pemudik dilakukan Dishub Sukoharjo di terminal bus, pangkalan transportasi online, pangkalan truk dan lainnya.

Petugas melihat ada peningkatan pengguna meski belum terlalu signifikan.

“Kondisi bus dari luar daerah kebanyakan dalam keadaan kosong karena hanya terdapat sopir dan kernet. Sedangkan penumpang kalaupun ada hanya beberapa saja,” katanya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengatakan penanganan terhadap pendatang melalui transportasi umum seperti bus di terminal masih dilakukan.

Petugas gabungan dilibatkan baik dari tenaga medis maupun Dishub Sukoharjo. Hal itu dimaksudkan agar kondisi penumpang bus atau pendatang dari luar daerah terpantau dan dipastikan sehat.

“Masih dipantau, transportasi umum seperti bus para penumpang, sopir dan kernet tetap diperiksa kondisi kesehatannya, minimal saat tiba dicek suhu tubuhnya,” ujarnya.

SKD Ketahuan Bermasalah, 10 Calon Siswa SMAN 1 Wonogiri Cabut Pendaftaran

Yunia mengatakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo masih konsentrasi terhadap pencegahan penambahan kasus positif dari pendatang atau pemudik.

Sebab keberadaan pemudik juga berperan menambah jumlah kasus positif virus corona di Sukoharjo.

Memperketat Screening

Untuk itu, pemudik yang baru tiba diimbau untuk langsung melakukan isolasi mandiri atau di tempat isolasi yang sudah disiapkan desa.

"Untuk itu kami intensif koordinasi dengan Gugus Tugas tingkat kecamatan hingga tingkat desa terkait pemudik ini. Prinsipnya, pemudik agar tertib menjalankan isolasi mandiri," ujar Yunia.

Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, meminta agar seluruh desa/kelurahan memperketat screening bagi warga pendatang dari luar kota. Hal itu menyusul tiga kasus Covid-19 dibawa oleh pemudik.

"Ada tiga pemudik dari Surabaya dan Jakarta yang tiba di Weru, Bulu dan Kartasura ternyata positif corona. Atas hal itu, kami meminta agar kecamatan hingga desa memperketat screening bagi pendatang," pinta Bupati.

Dipasangi Papan Peringatan, Ini Kawasan Wajib Pakai Masker di Boyolali

Bupati mengaku tidak bisa melarang warga dari perantauan yang akan mudik ke kampung halaman.



Karena itu, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah melakukan upaya seketat mungkin agar tidak ada lagi pendatang yang positif corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya