Info-mudik
Senin, 29 Agustus 2011 - 14:14 WIB

Pemudik bermoda kereta api berangsur turun

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

TIBA DI STASIUN--Pemudik yang mengendarai kereta api dari jurusan Jakarta tiba di Stasiun Sragen Kota, Senin (29/8) siang. Jumlah kedatangan pemudik berangsur menurun setelah mencapai puncaknya pada Minggu (28/8/2011). (JIBI/SOLOPOS/Chrisna Chanis Cara)

Sragen (Solopos.com)–Setelah mencapai puncaknya pada Minggu (28/8/2011), jumlah pemudik bermoda kereta api (KA) yang tiba di Stasiun Sragen Kota berangsur menurun.

Advertisement

Berdasarkan data yang dihimpun Espos, Senin (29/8/2011), jumlah penumpang KA yang tiba pada hari itu diperkirakan sekitar 350 orang. Turun drastis dari hari sebelumnya yang mencapai 499 penumpang.

Kepala Stasiun KA Sragen Kota, Bakti Sulistiyo, saat dijumpai wartawan di ruang kerjanya, memaparkan hingga Senin siang, jumlah penumpang yang tiba di stasiun baru menembus angka 300-an orang. Pihaknya memrediksi, hingga penurunan penumpang terakhir pada sore ini, jumlah penumpang yang tiba tak lebih dari 350 orang.

“Maraknya pemudik yang tiba sudah dimulai sejak H-4 lalu. Jumlahnya sekitar 366. Lalu pada H-3 naik menjadi 446. Puncaknya kemarin, H-2 (Minggu-red), penumpang yang tiba hampir menembus angka 500. Namun mulai hari ini kelihatannya sudah kembali normal,” urainya.

Advertisement

Bakti menjelaskan, mayoritas pemudik berkereta api berasal dari jurusan Jakarta, Bandung dan Surabaya. Lebih lanjut, ia memrediksi kepadatan penumpang akan kembali menggejala pada arus balik tepatnya H+3.

“Biasanya mulai H+3 hingga H+7, gerbong kembali penuh oleh para pemudik yang kembali ke daerah asalnya,” kata dia.

Lebih lanjut, Bakti Sulistiyo mengungkapkan terjadi penurunan penumpang mudik sekitar 25% dari tahun-tahun sebelumnya. Hal itu tak terlepas dari kebijakan pusat yang mengatur jumlah maksimal penumpang dalam satu gerbong kereta.

Advertisement

“Tahun ini satu gerbong dipatok maksimal 150 penumpang. Sebelum ada kebijakan itu, satu gerbong bisa diisi 200 orang lebih. Namun menurut kami kebijakan baru ini lebih tepat untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Selain itu, ketahanan armada juga lebih terjaga karena tidak lagi kelebihan muatan.”

(m99)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif