SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono (tengah duduk), menyosialisasikan pendataan online pemudik kepada 17 camat melalui konferensi video, Selasa (7/4/2020). (Espos/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Karanganyar berharap Pemkab Karanganyar menyiapkan tempat karantina bagi pemudik. Kini, pemudik dari wilayah zona merah Covid-19 mulai berdatangan ke Karanganyar.

Ketua Apindo Karanganyar, Edy Darmawan, menyampaikan saat ini sejumlah perusahaan di Kabupaten Karanganyar masih beroperasi. Tetapi mereka terkendala kondisi di masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah perusahaan terpaksa mengistirahatkan karyawan karena kerabat yang tinggal satu rumah dengan karyawan itu pulang kampung.

Mereka pulang kampung dari wilayah terjangkit Covid-19, seperti Jakarta dan sekitarnya. Sejumlah perusahaan, menurut Edy, mengambil kebijakan itu karena khawatir persebaran Covid-19.

Ekspedisi Mudik 2024

Begini Aturan PKM Covid-19 di Semarang

"Masih banyak [perusahaan] di Karanganyar yang beroperasi. Akhir-akhir ini kesulitan kami [sejumlah perusahaan di Karanganyar] orang-orang yang kerja di Jabodetabek pulang ke Karanganyar. Di rumah itu ada karyawan di perusahaan. Sejumlah perusahaan akhirnya meminta karyawan yang tinggal bersama pemudik itu tidak masuk kerja dulu. Ikut karantina mandiri," tutur Edy saat berbincang dengan Solopos.com melalui telepon selular, Minggu (26/4/2020).

Edy mengungkapkan sejumlah perusahaan menceritakan kondisi tersebut kepada Apindo. Sejumlah perusahan mengambil kebijakan itu untuk mengatasi kegaduhan di tempat kerja.

Akan Temui Bupati

Oleh karena itu, dia berharap Pemkab Karanganyar dapat menyiapkan tempat karantina tertentu bagi pemudik dari wilayah terjangkit Covid-19.

"Perusahaan mengambil kebijakan pegawai tidak usah masuk dulu untuk mengantisipasi psikologi pekerja lain. Dampaknya bagi kami ketika pegawai tidak masuk, produktivitas turun. Padahal kami tetap bayar [gaji] kalau dia pegawai tetap. Dampak sudah kami rasakan setelah Jakarta menerapkan PSBB. Kalau di awal belum kelihatan. Sejumlah perusahaan sudah melapor. Apakah tidak sebaiknya ada tempat karantina bagi pemudik," ujar dia.

Jualan Takjil di Kota Solo Tak Dilarang, Asal...

Edy mengaku akan mengecek situasi dan kondisi terkini di perusahaan di Kabupaten Karanganyar terkait hal itu selama satu pekan ke depan. Apabila jumlah perusahaan terdampak dan jumlah karyawan yang terpaksa istirahat di rumah makin banyak, Apindo akan menemui Bupati. Sebab, kondisi itu berdampak pada keuangan dan produktivitas perusahaan.

Menurut Edy, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, pernah mengutarakan keinginan agar perusahaan tetap beroperasi. Oleh karena itu, perusahaan menerapkan protokol penanganan pencegahan persebaran Covid-19. Seperti, pekerja yang akan masuk ke kantor maupun pabrik diperiksa suhu tubuh, mengenakan masker, disiapkan tempat cuci tangan, dan lainnya.

Pegawai yang suhu tubuhnya terdeteksi di atas 37 derajat Celcius dilarang masuk perusahaan dan melapor ke puskesmas terdekat. Sejumlah perusahaan sudah membentuk satuan tugas (satgas) khusus penanganan pencegahan persebaran Covid-19. Salah satu tugasnya adalah membubarkan kerumunan.

SBBI Award 2020 Tanpa Seremoni

"Kalau berkelanjutan saya akan matur [kepada Bupati]. Saya dengar masukan dari perusahaan selama satu pekan ke depan. Pak Bupati kan pernah menyampaikan agar perusahaan mengusahakan tetap operasional. Sebetulnya ada keuntungan apabila karyawan itu kerja, mereka tidak akan keluyuran. Kalau diliburkan belum tentu mau karantina. Saya melihat kesadaran manajemen perusahaan di Karanganyar tentang protokol Covid-19 itu bagus," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya