SOLOPOS.COM - Pemuda Muhammadiyah saat berkunjung ke Griya Solopos (Ahmad Baihaqi/JIBI/Solopos.com)

Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah membuat gerakan berjamaah lawan korupsi.

Solopos.com, SOLO – Pemuda Muhammadiyah menunjukkan keseriusannya dalam melawan korupsi. Salah satu wujudnya adalah dengan membuat gerakan berjamaah melawan korupsi. Gerakan itu kemudian memunculkan sebuah kegiatan bernama Madrasah Antikorupsi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan organisasi yang dipimpinnya kini memang tengah menggaungkan gerakan yang lebih ngepop dan tak hanya konvensional saja. Artinya, setiap gerakan memang harus didasari dengan kesadaran bahwa itu penting. Selain itu, kini Pemuda Muhammadiyah juga tak berfokus pada dunia nyata melainkan maya.

Maka dari itu lah muncul gerakan antikorupsi. Menurut Anzar, gerakan ini sebelumnya banyak mendapat cibiran karena dianggap tak ada aksi nyata. Namun kini mereka bertekad membuktikannya dengan sebuah kegiatan bernama Madrasah Antikorupsi.

“Madrasah Antikorupsi ini sebagai bentuk nyata dari gerakan berjamaah melawan korupsi yang selama ini kami suarakan. Madrasah antikorupsi ini bersifat perkuliahan singkat atau sekolah integritas dengan mendidik anak-anak yang sudah diseleksi,” kata Anzar saat berkunjung ke Griya Solopos, Jumat (26/8/2016) sore WIB.

Madrasah Antikorupsi ini sendiri sudah diterapkan di 14 Kota/Kabupaten, termasuk Sukoharjo yang berada di Soloraya. Seleksi peserta Madrasah Antikorupsi ini juga cukup ketat. Anzar menuturkan ketatnya seleksi itu demi mendapatkan bibit-bibit unggul yang benar-benar siap memerangi korupsi.

“Membuat program semacam ini memang seperti pisau bermata dua. Karena ketika anak-anak ini sudah paham betul, maka pelajarannya bisa digunakan sebagai alat peras. Hal itu lantaran mereka akan banyak belajar tentang tracking anggaran dengan sebagainya,” jelas Anzar.

Anzar menambahkan sejauh ini ada beberapa cabang Madrasah Antikorupsi yang sudah berhasil menemukan kasus korupsi di wilayahnya. “Yang paling banyak itu Banten. Harapannya memang seperti itu, apalagi kami juga terkadang menghadirkan deputi-deputi KPK sebagai narasumber,” jelasnya.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Harian Umum Solopos, Suwarmin, mengapresiasi gerakan yang dilakukan oleh Pemuda Muhammdiyah tersebut. Dia menjelaskan, HU Solopos selama ini juga sudah melakukan praktik antikorupsi. “Kami melarang reporter kami untuk menerima suap sepeser pun,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya