SOLOPOS.COM - Pemuda Masjid Besar At-Taqwa Desa Gabungan, Kecamatan Tanon, Sragen, mengamati tanaman di kebun kemanusiaan yang dibuat dengan sistem hidroponik. (Istimewa/Ilham Den Fatah).

Solopos.com, SRAGEN — Pemuda Masjid Besar At-Taqwa, Desa Gabugan, Kecamatan Tanon, Sragen merintis kebun kemanusiaan di wilayah setempat. Hasil panen kebun hidroponik dan kolam ikan dengan sistem bioflok itu nantinya bisa dimanfaatkan secara gratis oleh masyarakat yang membutuhkan.

Kebun kemanusiaan diharapkan akan menghasilkan 5.000 ikat sayur hidroponik dan satu kuintal ikan hasil budidaya bioflok setiap bulannya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penggagas kebun kemanusiaan itu adalah Ilham Den Fatah, pemuda Desa Gabugan. Pembuatan kebun kemanusiaan itu terinspirasi banyaknya kaum duafa yang membutuhkan bahan makanan.

Ilham sendiri adalah lulusan teknik mesin UGM tahun 2018, saat ini ia bekerja sebagai CEO Arunama Food dan Arunama Creative. Arunama Food berada di bawah CV. Arunama Kayakarta Berjaya, yaitu perusahaan rintisan atau start up yang fokus pada pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Baca Juga: Kisah Sunarti, Gerwani, dan Jeruji Besi

Ilham pernah menempuh pendidikan nonformal di Stanford Lead On Line Business Program pada 2020, kemudian John Hopkins University, on Data Science Mastery pada 2021. Ia juga pernah mengenyam pendidikan Non formal di Yale University, School for Future Leaders pada 2022.

Ia mengaku pernah melihat ada anak yang hampir putus sekolah karena pendapatan ibunya habis hanya untuk membeli beras dan lauk pauk harian.

“Jadi saya merasa dengan membantu mencukupi makanan mereka, salah satu beban terbesar mereka yaitu pangan bisa teratasi. Sehingga mereka bisa memiliki spare money yang lebih untuk kebutuhan lainnya,” terang Ilham saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (8/9/2022).

Karena tak memiliki modal dan tenaga yang cukup, Ilham kemudian berkolaborasi dengan pemuda Masjid Besar At-Taqwa untuk mewujudkan kebun kemanusiaan itu. “Harapannya, mampu memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar,” ungkap Ilham.

Baca Juga: Kisah Sahabat Marbot Salatiga, Sukarela Bersihkan Ratusan Masjid tanpa Pamrih

Salah satu pemuda yang ikut andil dalam perintisan kebun kemanusiaan, Abdul Malik Karim Amrullah, mengatakan kendala utama dalam pengembangan program ini adalah pendanaan.

Galang Dana dengan Buka Usaha

Untuk mencukupi kebutuhan dana tersebut, para pemuda membuka usaha jasa seperti mendesain kemasan produk, poster, banner, pembuatan website, dan lainnya. Mereka mempromosikan layanan mereka melalui media sosial Twitter di akun milik Ilham, @astronutt. Ada juga yang menawarkan jasa penerjemahan, script dan content writing.

Tidak ada patokan harga khusus kecuali jasa pembuatan website. Para pemuda itu rela jasa mereka dihargai seikhlasnya.

Ilham menambahkan untuk saat ini sudah terkumpul dana Rp20 juta. Idealnya dengan dana tersebut bisa untuk satu kebun hidroponik dengan kapasitas panen kurang lebih sebanyak 1.000 ikat sayuran.

Baca Juga: Inspiratif, Anak Tukang Parkir CFD Sragen Berhasil Lulus Cumlaude di UGM

“Proyeksi ke depannya, 5.000 ikat sayuran bisa dihasilkan tiap bulan, dengan ikan dan sayur dengan bobot satu hingga dua kuintal untuk masyarakat yang membutuhkan di Kecamatan Tanon. Agar bisa mencapainya kurang lebih membutuhkan dana sebesar Rp126.870.000 juta. Namun dalam realisasinya bisa disesuaikan juga dengan bujet yang telah ada terlebih dahulu,” ujar Ilham.

Lokasi kebun kemanusiaan akan terpusat di Kompleks Masjid Besar At-Taqwa Gabugan, karena pekarangan cukup luas. Namun ia tidak menjelaskan detail luasnya berapa meter persegi.

Selain kebun kemanusiaan, telah banyak program sosial yang digagas oleh pemuda masjid tersebut. Misalnya pendampingan warga lansia, earth corner yaitu tempat menukarkan botol plastik dengan bibit tanaman nuah, dan akandirilis bank sampah.

Baca Juga: Inspiratif! Desa Luwang Sukoharjo Kampanye Peduli Sampah Sebulan Penuh

Berdasarkan data dari laman Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sragen, sragenkab.bps.go.id, pada 2021 jumlah keluarga prasejahtera di Bumi Sukowati sebanyak 77.742 keluarga. Sedangkan di Kecamatan Tanon ada 2.559 keluarga prasejahtera.

Sumberlawang dan Miri menjadi kecamatan dengan jumlah prasejahtera paling banyak masing-masing 9.595 keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya