SOLOPOS.COM - Tersangka US, 21, saat diinterogasi polisi. (detik.com)

Solopos.com, MAGELANG — Seorang pemuda Magelang berinisial US, 21, menusuk rekan kerja yang juga calon mertuanya hingga tewas, Sabtu (6/3/2021) pagi. Ia ditangkap setelah menyerahkan diri ke Polsek Magelang.

Korban diketahui bernama Suparno, 44, warga Madiun, Jawa Timur. Ia indekos di Jogja. Peristiwa pembunuhan itu terjadi di salah satu hotel di dekat Borobudur, Magelang sekitar pukul 05.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum kejadian tersebut, pelaku dan korban berhubungan baik. Hingga akhirnya korban berencana menjodohkan putrinya dengan pelaku.

“Kejadiannya di Hotel Syailendra tadi pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Di mana hubungan antara pelaku dan korban adalah hubungan pernah sama-sama teman kerja. Kemudian, ada masalah asmara antara anak korban dengan pelaku,” kata Kapolres Magelang, AKBP Ronald A Purba, kepada wartawan di Mapolres Magelang, Sabtu.

Baca juga: Langka, Perempuan Ini Wisuda Bareng Ayah dan Ibu, Ada yang Cumlaude

Ronald menyebut selama ini korban berusaha menjodohkan putrinya dengan pelaku. Sejumlah fasilitas pun diberikan korban kepada calon menantunya itu. Namun belakangan fasilitas itu diminta kembali oleh korban.

“Percecokannya karena selama berhubungan dengan putrinya korban, tersangka ini banyak mendapat fasilitas dari korban. Kemudian, putri korban tidak suka sama tersangka ini dan ketika diminta mengembalikan ‘ada beberapa omongan yang menyakitkan hati’ sehingga tersangka ini gelap mata,” jelas Ronald.

Berawal dari penolakan putri korban itu, pelaku diduga gelap mata. Korban lalu mengajak pelaku untuk bertemu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Jadi tersangka ini rencananya dijodohkan dengan anak korban, tetapi ada permasalahan di antara keduanya sehingga sempat terjadi cekcok antara korban dan tersangka di TKP. Tersangka gelap mata mengambil pisau yang ada di jok motornya dan melakukan penganiayaan sehingga korban meninggal dunia,” ujar Ronald.

Baca juga: Bahlil Bocorkan Harga Tanah yang Bikin Warga Desa di Tuban Jadi Miliarder

Merasa Dipermalukan

Tak lama setelah melakukan aksinya, tersangka langsung menyerahkan diri ke Polres Magelang. Tersangka mengakui perbuatannya.

“Setelah kejadian tersebut tersangka ini langsung menyerahkan diri, datang ke Mapolres untuk mengakui segala perbuatannya dan sekarang masih dalam proses penyidikan,” tuturnya.

Kepada polisi, US mengaku gelap mata karena dipermalukan oleh korban. Sebab, semua fasilitas yang diberikan untuk rencana perjodohan akan diminta lagi oleh korban.

“Mempermalukan keluarga saya. Saya sudah berniat mau mengembalikan secara baik, tapi dia [korban] ngeyel nggak mau harus secara, ‘orang-orang desa tahu saya mengembalikan’,” ujar US di Mapolres Magelang.

Baca juga: Hiiii…. Sukarelawan Sering Alami Hal Mistis Saat Cari Luweng di Wonogiri

Dia pun mengakui soal adanya penolakan dari putri korban soal perjodohan tersebut. Dia pun mengklaim tidak memaksakan perjodohan itu. “Saya terima, tapi saya menyadari kan enggak bisa dipaksa. Ya udah nggak usah maksa,” tuturnya.

Meski begitu, dia mengaku ada ucapan korban yang membuatnya sakit hati. Sehingga dia akhirnya nekat membunuh korban. “Saya mengakui dan menyesal dan saya bertanggung jawab atas kelakuan saya,” aku US.

Polisi menyita pisau dapur yang digunakan untuk menusuk korban sebagai barang bukti. Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 338 KUHP, dan terancam pidana penjara selama 15 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya