SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul mulai memberdayakan pemuda desa untuk turut mengangkat perekonomian warga. Pemerintah menargetkan pengurangan angka kemiskinan hingga 2% melalui pemberdayaan pemuda desa.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Hafidh Asrom, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mengatakan angka kemiskinan mencapai 14% dari keselurhan penduduk Indonesia. Di DIY, angka kemiskinan sebesar 18% dari total penduduk.  Adapun di Gunungkidul, angka kemiskinan sebesar 22% dari jumlah penduduk usia produktif.

Hafidh mengatakannya dalam kunjungan kerja di kantor Pemkab Gunungkidul, Jumat (1/2).
Tingginya angka kemiskinan ini membuat pemerintah meluncurkan program nasional pengentasan kemiskinan. Dia mengatakan, saat ini tengah dilakukan program pengentasan kemiskinan dengan mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi 1.000 pemuda di Gunungkidul.

Menurutnya, di balik angka kemiskinan di Gunungkidul tersimpan potensi pengembangan kewirausahaan yang besar. Sayangnya, belum banyak program yang memotivasi pemuda untuk berkembang dengan wirausaha. “Ini yang coba kami dorong, kami targetkan 1.000 pemuda Gunungkidul dapat menjadi kader penggiat perekonomian,” ujarnya.

Sebelumnya, program motivasi ini sudah dilaksanakan di Jogja dan ternyata hasilnya memuaskan. Oleh karena itu kali ini program sejenis dilaksanakan di Gunungkidul dengan harapan makin banyak pemuda yang mau berwirausaha. “Formulir pendaftarannya saat ini sedang kami sebarkan ke dinas-dinas terkait,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya