SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, JAKARTA &mdash;</strong> Komite Nasional Pemuda Muslim 212, Jumat (22/6/2018), menggelar aksi demonstrasi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka juga mendesak kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jateng peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jateng dalam rangkaian pemilihan umum kepala daerah (pilkada) serentak 2018 melaksanakan kompetisi secara sehat.</p><p>Penolakan Pemuda Muslim 212 atas kampanye hitam, fitnah, dan cara tidak <em>fair</em> lainnya menjelang pemungutan suara pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 itu karena adanya fitnah dan hoaks atau kabar bohong yang tersebar menjelang masa pemungutan suara. "Kami mengingatkan agar para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jateng khususnya Sudirman Said dan pendukungnya untuk tidak melakukan kampanye hitam jelang pemungutan suara Pilkada Jateng 2018," tegas Koordinator aksi Salamuddin Al Falah.</p><p>Seperti santer diberitakan, pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah di pengujung masa kampanye pilkada atau Pilgub Jateng 2018 diterpa video viral dari orang yang mengaku-ngaku sebagai keponakannya dan hoaks tentang skandal seks mereka berdua. "Berkompetisilah yang sehat jangan ada cara-cara kotor tidak islami dan tidak <em>fair</em> di akhir babak perhelatan akbar di Jateng 2018," kata dia lagi.</p><p>Lebih lanjut, Al Falah menyayangkan pihak yang melakukan berbagai cara negatif untuk meraih kekuasaan. Dia mengingatkan bahwa <em>black campaign</em> diharamkan oleh semua agama. "Bersikaplah <em>gentle</em> dan <em>fair</em> bertarung di Pilkada Jateng, jangan gunakan cara-cara kotor. Ciptakan iklim yang kondusif agar Pilkada Jatemh berjalan lancar," tuturnya.</p><p>Lebih jauh, Al Falah meminta agar semua pihak bisa menunjukan karakter demokrasi keindonesiaan yang saling menghormati dan penuh kesantunan. "Alih-alih meminta KPK untuk melaporkan kompetitornya, tapi ujung-ujungnya persaingan politik untuk meraih kekuasaan. Sungguh laknat," jelasnya.</p><p>Sejak mula, pasangan Ganjar Pranowo sudah diterpa isu tak sedap atas keterlibatannya dalam kasus korupsi Kartu Tanda Penduduk elektronik (<em>e-KTP</em>). "Ini namanya kampanye hitam terselubung menjelang pilkada. Ada misi terselubung dari pendukung Sudirman Said untuk melaporlan ke KPK. Harusnya cara demikian dihilangkan," bebernya.</p><p>Oleh karenanya, Al Falah berpesan agar semua kandidat untuk melakukan adu prestasi, ide dan gagasan bukan malah mencari-cari kesalahan dengan kampanye hitam. "Mari adu prestasi, adu rekam jejak, adu <em>track records</em>, adu ide, adu gagasan, adu program. Tunjukkan karakter bangsa Indonesia apalagi ke jawaan yang ramah, sopan, santun," pungkasnya.</p><p>Pada hari yang sama, ada sekelompok massa yang mengaku berasal dari Jateng datang ke Gedung KPK dan mempertanyakan status Ganjar Pranowo dalam penyidikan korupsi KTP elektronik. Ganjar memang telah beberapa kali diperiksa sebagai saksi kasus megakorupsi yang menyebabkan sebagian warga negara Indonesia kesulitan mendapatkan KTP model baru tersebut.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya