SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersinergi memberikan sertifikat halal untuk produk-produk dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk pelaku UMKM di lingkungan pondok pesantren.

“Dengan demikian produk yang mereka pasarkan dapat bersaing dan menggaet lebih banyak konsumen karena sudah bersertifikat halal,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/8/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wagub Jateng Taj Yasin menjelaskan bahwa Pemprov Jateng juga mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk memfasilitasi penerbitan izin produk pangan, industri, dan rumah tangga (PIRT) bagi para pelaku UMKM. “Pemprov Jateng sudah memfasilitasi pelatihan-pelatihan berwirausaha. Izin PIRT ada di kabupaten/kota, maka silakan para kepala daerah bisa memfasilitasi, nanti sertifikat halal kami coba memfasilitasi agar bisa dijual di manapun dengan aman,” ujarnya.

Putra ulama K.H. Maimoen Zubaer itu menyebutkan kebangkitan ekonomi pondok pesantren bukan hal yang mustahil untuk segera diwujudkan dengan mengembangkan kreativitas para santri secara maksimal, apalagi dukungan teknologi pada era industri 4.0 membuka lebar peluang pondok pesantren untuk berdikari secara ekonomi. “Pondok pesantren kini dituntut jawab tantangan industri 4.0. Kita bersyukur karena dalam Islam perihal ekonomi sudah tidak asing, sebagaimana diajarkan Rasulullah Muhammad SAW, maka penting bagi santri untuk bisa melek IT agar dapat menjawab tantangan ekonomi ke depan,” katanya.

Yasin mencontohkan kreativitas santri yang berpotensi menjadi sumber pendapatan seperti keterampilan mendesain panggung itu merupakan peluang usaha tersendiri apabila santri mau bekerja sama membuka jasa dekorasi panggung. Selain itu, para santri juga bisa mempromosikan jasa tersebut melalui Internet sehingga tidak perlu meninggalkan pondok pesantren.

Mantan anggota DPRD Jawa Tengah itu juga ingin toko-toko kelontong yang dikelola oleh pondok pesantren dapat naik kelas menjadi toko ritel. “Dengan penataan produk yang apik dan pemasaran yang gencar melalui internet, saya optimistis produk unggulan pondok pesantren dapat semakin dinikmati masyarakat, bahkan dikenal dunia,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya