SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Bibit Waluyo menyerahkan piagam pada penyuluh pertanian, Senin (25/2/2013). (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

Gubernur Jateng Bibit Waluyo menyerahkan piagam pada penyuluh pertanian, Senin (25/2/2013). (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI — Gubernur Jateng, Bibit Waluyo, mengklaim Provinsi Jateng mampu menghasilkan hingga 2,2 juta sapi melalui program swasembada daging yang digalakkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) selama 2012. Dengan program tersebut, Gubernur menegaskan Jateng merupakan salah satu pemasok daging nasional terbesar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu dikemukakan Bibit saat ditemui Solopos.com, seusai menyerahkan Surat Keputusan (SK) kontrak kerja kepada 1.184 tenaga harian lepas (THL) dan tenaga bantu (THL-TB) penyuluh pertanian se-Bakorwil II Surakarta dan Kedu di Gedung Serba Guna Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Senin (25/2/2013).

Bibit menjelaskan program swasembada daging merupakan salah satu program pemberdayaan potensi yang ada di wilayah Jateng. Keberhasilan produksi hingga 2,2 juta sapi tersebut, dijelaskan Bibit, ditunjang dengan penerapan metode inseminasi buatan atau kawin suntik pada sapi.

“Untuk swasembada daging, konsepnya sudah benar, yaitu degan inseminasi buatan atau kawin suntik terhadap sapi lokal dan sudah berhasil memproduksi hingga 2,2 juta sapi di Jateng ini,” kata Bibit.

Kontribusi Jateng terkait bidang ketahanan pangan untuk sektor pasokan daging tersebut, dikatakan Bibit, akan dilanjutkan 2013 ini dengan rehabilitasi atau pembangunan rumah pemotongan hewan (RPH) di beberapa daerah.

“Untuk 2013 ini, langkah yang akan dilakukan adalah memperbaiki RPH modern untuk menjual daging ke Jakarta, tapi bukan menjual sapinya,” terangnya.

Sementara sektor lainnya di bidang ketahanan pangan, Bibit menyebutkan Jateng juga memberikan kotribusi hingga 3,1 juta ton beras melalui program swasembada beras.

“Capaian dari program swasembada beras sebanyak 3,1 juta ton sudah terwujud,” kata Bibit.

Satu sektor lagi yang dicapai Jateng yaitu swasembada gula yang menurut Bibit, sudah menerapkan metode dan konsep yang benar. Demi mendukung program-program swasembada tersebut, Bibit menilai menjadi tugas berat bagi instansi terkait, dalam hal ini, peran penyuluh sangat diperlukan.

Selain harus diberikan pemahaman dan pengertian agar para penyuluh tersebut bisa menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan optimal, Bibit menegaskan mereka juga harus diberikan modal terutama alat bantu yang bisa mendukung kinerja mereka.

“Memang dibutuhkan kerja keras dari para penyuluh dan instansi terkait untuk menuju pemberdayaan bidang pertanian secara menyeluruh, di mana dalam pertanian itu termasuk mencakup bidang peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya