SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi jembatan timbang (JIBI/Solopos/dok)

Solopos.com, SEMARANG–Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng diketahui telah menutup semua 16 jembatan timbang yang ada.

Menurut anggota Komisi D DPRD Jateng, Hadi Santoso penutupan 16 jembatan itu disampaikan Kepala Bidang Transportasi Darat Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Jateng Bekora pada dengar pendapat dengan Komisi D beberapa waktu lalu.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

“Penutupan 16 jembatan timbang itu telah dilakukan pada 19 Mei 2014. Kami telah mengadakan peninjauan di lapangan ternyata benar semua jembatan timbang telah ditutup,” katanya kepada wartawan di Semarang, Jumat (6/6/2014).

Dia mengaku kaget dengan langkah Gubernur Jateng yang sangat drastis dengan menutup semua jembatan timbang tersebut. Menurut Hadi, penutupan 16 jembatan timbang bukan langkah cerdas untuk mengatasi pungutan liar (pungli) di sana.

Sebab, penutupan jembatan timbang tersebut akan membawa dampak lebih parah terhadap kerusakan jalan raya akibat tidak adanya pengendalian terhadap truk angkutan barang. Pasalnya, keberadaan jembatan timbang memiliki tiga fungsi yakni pengendalian muatan, keselamatan, dan konstruksi jalan.

“Kebijakan Gubernur menutup semua jembatan timbang merupakan langkah kontrapoduktif,” tandas politisi dari PKS ini.

Mestinya, sambung Hadi, pascainspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di jembatan timbang Subah, Batang pada 27 April 2014 yang menamukan adanya pungutan liar (pungli) oleh petugas di sana dilakukan pembenahan sumber daya manusia (SDM) dan manajemennya.

“Kebijakan Gubernur Jateng ini ibarat membunuh nyamuk dengan meriam. Memang tidak ada pungli, karena semua jembatan timbang ditutup,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Dishumkominfo Jateng Urip Sihabudin belum bisa dikonfirmasi tentang penutupan 16 jembatan timbang ini. Beberapa kali dihubungi telepon selulernya tidak diangkat meski bernada aktif.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo sebelumnya menyatakan akan penutupan sembilan dari 16 jembatan timbang yang ada.

“Dari hasil evaluasi kelembagaan, sumber daya manusia [SDM], maka hanya tujuh [dari 16] jembatan timbang yang masih layak dibuka,” katanya kepada wartawan seusai rapat evaluasi menyeluruh jembatan timbang di Kantor Gubernuran Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Senin (12/5) sore.

16 jembatan timbang di Jateng Subah (Batang) Butuh (Purworejo), Banyudono  (Boyolali), Tugu (Kota Semarang), Gubug (Grobogan), Pringsurat (Temanggung), Selogiri (Wonogiri), dan Labuawu (Jepara), dan Aji Barang (Purwokerto) masih beroperasi meliputi, Toyogo-Sembungmacan (Sragen), Salam (Magelang), Tanjung (Brebes), Sambong (Blora), Sarang (Rembang),  Klepu (Kebupaten Semarang), dan Wanareja (Cilacap).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya