SOLOPOS.COM - Siswa berfoto di depan lima unit angkutan feeder BST milik Pemkot Solo yang diparkir di halaman eks SMPN 3 Solo di Timuran, Banjarsari, Rabu (29/04/2021). (Solopos/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com. SOLO — Kasus pemukulan terhadap sopir angkutan feeder Batik Solo Trans (BST) di kawasan Notosuman, Solo, pada Minggu (19/12/2021) petang berbuntut panjang. Pengendara sepeda motor matic yang memukul sopir angkutan feeder BST Koridor 903 Jurusan Mojosongo-Semanggi itu resmi dilaporkan ke Polresta Solo.

Project Manager PT Transportasi Global Mandiri (TGM) Solo, Suyanta, selaku operator angkutan feeder BST Solo mengaku sudah melaporkan kasus penganiayaan itu ke Polresta Solo. Dalam hal ini, Sudibyo, 40, sopir angkutan feeder BTS yang jadi korban pemukulan pengendara motor sudah dimintai keterangan polisi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Baca Juga: Gara-Gara Lampu Tembak, Sopir Feeder BST Dianiaya Pemotor di Solo

Berbekal pelat nomor sepeda motor yang terekam melalui kamera closed circuit television (CCTV) yang terpasang di angkutan feeder, identitas dari pengendara motor itu bisa ditelusuri. “Pelakunya satu orang saja. Kelihatannya sudah diketahui [identitasnya oleh polisi]. Pasti sudah di-tracking polisi. Semua sudah kami paparkan ke polisi. Sudah di-BAP [berita acara pemeriksaan],” papar Suyanta kepada Solopos.com, Senin (20/12/2021).

Suyanta menjelaskan saat terjadi insiden pemukulan itu, sopir angkutan feeder BST tidak memberi perlawanan. Kepada semua kru angkutan feeder BST, Suyanta sudah mewanti-wanti untuk tidak melawan walau sudah yakin berada di posisi yang benar.

Baca Juga: Viral karena Tolong Penumpang Tunanetra, Sopir BST Solo Dipuji Gibran

“Posisi driver kami sedang pegang setir. Sopir kaca juga dalam posisi tertutup, dia juga tidak ngomong apapun. Senggolan [dengan sepeda motor] juga tidak ada. Ini hanya masalah lalu lintas biasa,” ucapnya.

Sebelumnya, Sudibyo, 40, seorang sopir angkutan feeder Batik Solo Trans (BST) menjadi korban penganiayaan dari seorang pengendara sepeda motor pada Minggu (19/12/2021) petang. Sudibyo mendapat dua pukulan di kepala masing-masing dengan tangan kosong dan menggunakan helm.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, insiden penganiayaan itu bermula ketika Sudibyo mengemudikan angkutan feeder BST dari arah Serabi Notosuman hendak berbelok ke kanan menuju Jl. Gatot Subroto, Solo. Di saat yang bersamaan, sebuah sepeda motor matic melaju dengan kecepatan tinggi dari arah barat.

Baca Juga: Penumpang Ambil HP Orang di Feeder BST Solo, Begini Penjelasan Operator

Khawatir terjadi kecelakaan, Sudibyo spontan menyalakan lampu dim atau lampu tembak jarak jauh. Ia juga membunyikan klakson supaya pengendara motor dari lawan arah itu mau mengurangi kecepatannya.

Namun, sorotan lampu dim dan klakson itu ternyata membuat murka pengendara motor yang belum diketahui identitasnya itu. Meski tidak ada benturan, pengendara motor itu tampak kesal dengan Sudibyo.

Setelah melintasi simpang empat Notosuman, angkutan feeder itu berhenti di bus stop. Sesuai aturan, semua angkutan feeder BST harus berhenti di bus stop. Kesempatan itu ternyata digunakan oleh pengendara motor untuk meluapkan emosinya.

Baca Juga: Tak Punya E-Money? Penumpang BST Solo Bisa Pakai Aplikasi Teman Bus

“Pengendara motor itu tiba-tiba lalu balik arah dan memarkir sepeda motor tepat di depan feeder sehingga membuat kendaraan tak bisa jalan,” jelas Project Manager PT Transportasi Global Mandiri (TGM) Solo, Suyanta, selaku operator angkutan feeder BST Solo kepada Solopos.com, Senin (20/12/2021).

Pengendara motor itu sempat menggedor pintu kemudi angkutan feeder dan memaksa sang sopir keluar. Dia memaki sang sopir dengan kata-kata kasar. Bahkan, pengendara motor itu nekat memukul kepala sopir itu sebanyak dua kali. Pukulan pertama dengan tangan kosong mengenai bagian atas telinga.

Pukulan pertama itu memang tidak membuat kepalanya lecet atau berdarah. Namun, pukulan itu sudah cukup membuat sopir pusing. Sementara pukulan kedua menggunakan sebuah helm membuat pelipis mata lecet dan lebam hingga mengeluarkan sedikit darah.

Baca Juga: Viral Penumpang Ambil Iphone XR Tertinggal di Feeder BST Koridor 8 Solo

“Dari rekaman video terdengar sama-sama pengendara motor itu  teriak, “Kamu bisa nyopir tidak? Itu sudah dua arah,” kata Suyanta menirukan teriakan pengendara motor.

Suyanta mengakui di atas pukul 18.00 WIB, jalan itu sudah berlaku dua arah. Dia menganggap terjadi perbedaan persepsi antara sopir angkutan feeder dengan pengendara motor itu.

“Kejadiannya kan sekitar pukul 18.01 WIB hingga 18.03 WIB. Mungkin sopir feeder menganggap dia melaju dari timur belum satu arah. Tapi, pengendara motor menganggap itu sudah satu arah. Itu hanya masalah perbedaan persepsi,” papar Suyanta.

Baca Juga: Pengoperasian 2 Koridor BST sampai Sukoharjo Tinggal Tunggu Izin Trayek

Suyanta menyesalkan insiden pemukulan yang dialami sopir angkutan feeder itu terjadi. Dia menegaskan sopir angkutan feeder itu sudah bekerja sesuai SOP.

Driver saya [angkutan feeder] sudah berada dalam posisi yang benar. Tidak ada indikasi sengaja [membuat masalah]. Toh juga tidak ada senggolan antarkendaraan. Itu hanya peristiwa berlalu lintas biasa,” terang Suyanta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya