Solo [SPFM], Pemerintah Kota Solo menyatakan penyelenggaraan Solo International Ethnic Music (SIEM), tetap akan dilaksanakan di Solo. Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Daerah Kota Solo, Budi Suharto, Selasa (26/6) di Balaikota Solo. Budi menjelaskan, SIEM tercipta di Solo sebagai ajang promosi kota ini di dunia internasional, selain untuk memasyarakatkan musik etnik.
Jika panitia SIEM mengganti lokasi acara di luar Solo, apalagi mengganti namanya, maka Pemkot tetap akan menyelenggarakan SIEM. Hal ini karena SIEM telah menjadi agenda kota dan dianggarkan melalui APBD. Jika panitia nekat menyelenggarakan SIEM di luar kota Solo, maka anggaran tidak dapat dicairkan oleh panitia. Keputusan tegas juga akan diambil Pemkot, terkait polemik SIEM. Dalam waktu dekat, Pemkot akan mempertemukan seluruh pihak yang berkepentingan, agar polemik ini segera terselesaikan.
Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian
Polemik ini bermula saat penyelenggaraan yang dijadwalkan 4 hingga 8 Juli 2012 di Taman Balaikambang diprotes sekelompok massa, yang menamakan diri Forum Masyarakat Peduli Seni Budaya (FMPSB). Mereka menghendaki SIEM 2012 tidak diselenggarakan di Taman Balaikambang, dengan alasan akan merusak taman tersebut. [SPFM/lia]