SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo terpaksa menunda rencana pembangunan underpass atau lintas bawah di Jl. Transito, Laweyan, Solo. Underpass tersebut tadinya direncanakan dibangun tahun ini.

Penundaan ini berdampak pada anggaran yang telah disediakan terpaksa menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) atau dialihkan untuk pembangunan infrastruktur lain.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengatakan penundaan pembangunan underpass Jl. Transito dikarenakan munculnya kebutuhan tak terduga yang mengakibatkan pembengkakan anggaran.

Setelah pertemuan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Pemkot diminta membuat kontruksi tiang penyangga rel kereta api. Spesifikasi penyangga itu harus sesuai yang ditentukan.

“Enggak mungkin hanya untuk lima tahun, ya, harus tahan puluhan tahun. Artinya, anggaran enggak cukup. Kebutuhan itu enggak terprediksi sebelumnya,” kata dia kepada wartawan, Rabu (21/8/2019).

Rudy, sapaan akrabnya, mengatakan anggaran konstruksi penyangga rel tersebut bahkan lebih mahal dibandingkan kontruksi underpass. Anggaran konstruksi underpass hanya Rp750-an juta, sementara konstruksi penyangga rel mencapai Rp1,4 miliar.

Nilai itu belum termasuk kebutuhan pompa, rumah pompa, pemasangan rambu, dan pencahayaan. Kebutuhan nonteknisnya adalah penataan lapak dan bangunan terdampak yang sudah rampung dilakukan.

“Kalau Rp750 juta itu kembali ke silpa ya enggak apa-apa, nilainya tidak terlalu besar. Tapi kalau boleh ya untuk mengaspal jalan atau lainnya. Pembangunan underpass Jl. Transito akan kami anggarkan lagi tahun depan,” beber Rudy.

Penataan pedagang dan hunian di Jl. Transito yang sudah selesai akan dimanfaatkan untuk pelebaran jalan. Dalam waktu dekat Wali Kota akan kumpulkan OPD terkait untuk membahas hal ini.

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Solo, Nur Basuki, mengatakan idealnya anggaran proyek underpass Jl. Transito membutuhkan Rp5 miliaran. Nilai itu muncul setelah Kemenhub berkunjung ke lokasi dua pekan lalu.

“Kebutuhan teknis lainnya untuk membangun jalur pedestrian, pelebaran jalan, dan jembatan kecil saluran irigasi. Selain itu, ternyata kami juga harus memindahkan pipa jalur transmisi air bersih yang lokasinya pas di tempat akan dibangun underpass. Ya sudah, diusulkan masuk anggaran tahun depan semua,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya