SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Kota Solo bakal memiliki satu lagi videotron pada tahun ini. Videotron berukuran 4 meter x 6 meter tersebut rencananya ditempatkan di dekat Jembatan Keris atau di simpang empat Terminal Tirtonadi, Gilingan.

Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sudah memiliki lima videotron di simpang empat Gendengan, simpang tiga Sriwedari, simpang tiga Kerten, simpang empat Purwosari, dan Tugu Makutho.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kasubid Perhitungan dan Penetapan Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kota Solo, Wulan Tendra Dewayani, mengatakan kendati lokasi pembangunan videotron sudah pasti, Pemkot masih mempertimbangkan potensi pendapatan dari titik itu.

“Ada space cukup di pojok dekat Taman Tirtonadi. Harapan kami masyarakat dari berbagai arah bisa melihat. Tapi karena masih rencana, bisa juga [lokasinya] berubah kalau ada pertimbangan lain,” kata dia saat dijumpai wartawan di ruangannya, belum lama ini.

Tendra menjelaskan dari segi ukuran, videotron itu termasuk jumbo karena lebih besar dari tiga videotron lain yang diresmikan Februari 2019 lalu. Jika lokasinya sudah pasti, pengadaan bakal dilakukan secara terbuka dengan sistem lelang.

Nilai pembangunannya mencapai Rp1,3 miliar dari APBD 2019. “Selain videotron, kami juga berencana menambah totem gunungan. Saat ini ada dua, lokasinya di depan Rumah Dinas Loji Gandrung dan di depan Taman Sriwedari. Totem itu nantinya juga dijual [iklan luar ruang]. Sementara hanya digunakan untuk promosi destinasi wisata,” paparnya.

Ihwal iklan yang mengisi tayangan videotron, Tendra menyebut seleksi materi dan pengaturan dilakukan Dinas Komunikasi dan Informatikas (Diskominfo), termasuk pembagian konten 60% program Pemkot atau iklan layanan masyarakat dan sisanya untuk pengiklan. Nilai jual tiap titik didasarkan pada objek pajak dan titik lokasi.

Salah seorang warga Solo, Tika Yulia, berharap lokasi videotron yang baru dapat dipertimbangkan dengan baik. Warga Kampung Petoran, Kelurahan/Kecamatan Jebres, itu menilai sejumlah videotron berlokasi di tempat yang kurang strategis.

“Menurut saya videotron jumbo di Tugu Makutho itu terlalu tinggi. Dulu sebelum ada lampu merah, orang sudah pasti hanya melihat sepintas lalu. Kalau sekarang mungkin bisa lebih lama dilihat. Biaya perawatannya juga mahal, meski saya enggak tahu pasti berapa nilai pajaknya bagi Pemkot,” kata dia kepada Solopos.com, belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya