SOLOPOS.COM - Puluhan PKL TSTJ Solo beraudiensi dengan wakil rakyat untuk menyampaikan aspirasi mereka yang hendak dipindah ke pasar tradisional. Audiensi berlangsung di Gedung DPRD Solo, Jumat (30/9/2022). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Penolakan para pedagang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo direlokasi ke sejumlah pasar tradisional memaksa Kepala Dinas Perdagangan Solo, Heru Sunardi, memutar otak.

Setelah mempertimbangkan sejumlah aspek, akhirnya muncul opsi tempat alternatif bagi para pedagang TSTJ yakni selter Manahan. Pedagang TSTJ direlokasi seiring dibangunnya kembali kawasan wisata kebun binatang tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami sudah melapor kepada Wali Kota untuk diizinkan selter Manahan dibuat dua sif. Pedagang lama kalau buka siang berarti malam kosong, mereka [pedagang TSTJ] saya arahkan untuk jualan di selter Manahan sesudah digunakan oleh pedagang lama,” ujar Heru kepada Solopos.com melalui telepon seluler (ponsel), Sabtu (1/10/2022).

Ia mengaku belum sempat menyampaikan opsi itu kepada para pedagang TSTJ. Sebab saat agenda pertemuan atau sosialisasi yang digelar  Jumat (30/9/2022) kemarin para pedagang tidak datang. Mereka memilih beraudiensi dengan DPRD Solo.

Baca Juga: Komisi II DPRD Solo: PKL TSTJ Harusnya Dinaikkan Kelasnya, Bukan Malah Diusir

“Bila pedagang lama jualan malam, pedagang TSTJ bisa buka pagi-siang. Tapi itu belum sempat kami sampaikan ke pedagang. Karena Jumat kemarin, rapat yang di TSTJ itu para pedagang tidak hadir, kami belum bisa sampaikan langsung,” tutur dia.

Bila pedagang TSTJ menerima opsi itu, Heru mengakui kemungkinan adanya pedagang yang beralih produk dagangan. Tapi yang jelas produk yang dijual tetap berupa kuliner, baik makanan atau minuman, sesuai peruntukan.

“Di sana kan ada pedagang minuman, pedagang kuliner, di situ kan memang peruntukannya itu. Ya tinggal bergantian tempat istilahnya,” kata dia.

Baca Juga: Pengamat UNS: Penataan PKL TSTJ Solo Harus Mempertimbangkan Berbagai Faktor

Disinggung kemungkinan adanya bantuan stimulan bagi pedagang TSTJ, Heru mengaku belum ada anggaran. Terlebih, menurutnya, hal itu jadi kewenangan Perum da TSTJ Solo, bukan dinasnya.

Namun bila nanti diperlukan, Dinas Perdagangan Solo, bisa memberikan bantuan dalam bentuk lain seperti peningkatan kapasitas  dan pembinaan pedagang.

“Jadi nanti kalau peningkatan kelas, mereka untuk berdagang yang bagus, yang sesuai dengan kekinian, baik cara penyajian, kami bisa memberikan pembinaan itu. Tapi kalau modal awal dan lainnya saya enggak komentar itu,” tutur dia.

Baca Juga: Pasar Tradisional Tujuan Relokasi Sepi, Nasib PKL TSTJ Solo Belum Jelas

Soal kapasitas Selter Manahan yang terbatas, Heru menyatakan akan memprioritaskan pedagang tetap  TSTJ yang jumlahnya 30-an orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya