SOLOPOS.COM - Ilustrasi sekolah (freepik)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana mengarantina pelajar yang terkonfirmasi positif Covid-19 di gedung isolasi terpusat. Kebijakan yang masih dimatangkan itu untuk menyikapi jumlah kasus Covid-19 dari kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) yang terus bertambah.

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, mengatakan gedung yang disiapkan adalah Dalem Priyosuhartan yang sampai saat ini belum dimanfaatkan. Padahal, sejumlah peranti isolasi terpusat sudah ditata di bangunan sitaan koruptor simulator SIM Korlantas Polri itu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kami masih rapatkan soal itu. Ya, sebenarnya enggak hanya untuk siswa sekolah tapi semuanya. Cuma utamanya siswa sekolah. Kami ingin anak-anak mendapatkan pengawasan khusus, jadi enggak isolasi mandiri di rumah. Ini juga untuk menekan persebaran virus SARS CoV-2,” katabta kepada Solopos.com, Senin (25/10/2021).

Baca Juga: Tambah 14 Siswa SMPN 8 Solo Positif Covid-19, Penutupan Diperpanjang?

Ekspedisi Mudik 2024

Kendati begitu, Ahyani mengaku belum mengetahui kapan kebijakan isolasi terpusat pelajar Solo yang kena Covid-19 itu akan berlaku. Pemkot harus memastikan terlebih dahulu kondisi psikis anak-anak tersebut baik saat menjalani isolasi.

Apabila tidak memungkinkan, mereka bisa menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. “Kami juga cek kondisi rumah orang tua yang bersangkutan, memungkinkan tidak untuk isolasi mandiri. Kalau tidak memungkinkan ya dibawa ke gedung isolasi terpusat. Tujuannya agar tidak menular ke mana-mana,” jelasnya.

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan gedung isolasi terpusat bagi pelajar yang terpapar Covid-19 belum pasti. Penutupan sekolah dan penghentian sementara kegiatan PTM masih menjadi kebijakan utama saat ditemukan kasus Corona di salah satu sekolah.

Baca Juga: Buntut Mahasiswa Meninggal, UNS Solo Bekukan Sementara Kegiatan Menwa

Surveilans Terus Berjalan

PTM tak lantas dihentikan untuk seluruh sekolah. “Kami terus memantau perkembangan di sekolah yang ada temuan kasus. Selama sebulan penutupan itu, surveilans tak lantas berhenti. Kalau kasusnya muncul juga di sekolah lain, baru kami putuskan pembukaan gedung isolasi terpusat,” katanya.

Teguh menyebut selain Dalem Priyosuhartan, ia mengusulkan pengaktifan kembali Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali. Gedung isolasi terpusat yang dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah itu saat ini tak lagi digunakan seiring penurunan kasus.

“Ya, kami usulkan AHD. Enggak hanya Dalem Priyosuhartan. Temuan kasus memang menjadi risiko pelonggaran, tapi tujuan pelonggaran kan untuk pemulihan ekonomi. Makanya, pemerintah mengatur mitigasinya,” beber Teguh.

Baca Juga: Lampaui Target, Transaksi SGS 2021 Hampir Rp1 Triliun

Di sisi lain, kumulatif kasus Covid-19 hingga Senin (25/10/2021) mencapai 25.977 orang. Perinciannya 24.801 sembuh, 74 isolasi mandiri, 12 rawat inap, dan 1.087 orang meninggal dunia.

Wawali menyebut kasus sempat bertambah dua digit pada Minggu (26/10/2021) sebagai dampak dari klaster sekolah. Sementara hari-hari sebelumnya, tambahan berkisar pada angka tunggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya