SOLOPOS.COM - Suasana kios milik pedagang di Pasar Joglo, Kadipiro, Banjarsari, Solo. (Ivanovich Aldino/JIBI/dok)

Pemkot Solo berencana menjadikan Pasar Joglo sebagai ruang publik.

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo berencana menyulap kawasan Pasar Joglo, Kadipiro, sebagai ruang interaksi warga. Sebagai gantinya, Pemkot akan mencari lokasi baru untuk pembangunan pasar tradisional. Hingga kini Pemkot masih menyurvei lokasi alternatif pengganti lahan pasar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Wacana itu mencuat dalam rapat koordinasi Komisi III DPRD dengan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo beberapa waktu lalu. Kepala DPP, Subagiyo, mengatakan Pemkot berencana memindah Pasar Joglo ke lokasi lain yang lebih representatif.

Pasalnya, selama ini Pemkot kesulitan merevitalisasi pasar karena bakal melanggar garis sempadan jalan (GSJ) dan garis sempadan bangunan (GSB). Pasar Joglo juga diproyeksi terdampak pembangunan jalan layang di simpang Joglo.

“Kami sedang mengkaji lokasi pengganti. Jika sudah ketemu lokasi yang pas, kami akan merancang bekas lahan Pasar Joglo sebagai ruang publik,” ujar Subagiyo saat ditemui wartawan.

Subagiyo mengatakan sejauh ini baru ada satu opsi lokasi pengganti yakni bekas makam Kristen di wilayah setempat. Kawasan yang berlokasi di utara Makam Bonoloyo itu memiliki luas sekitar tiga hektare. Menurut Subagiyo, alternatif tersebut masih perlu dikaji lantaran kurang strategis.

“Pihak kelurahan memberi masukan bekas makam Kristen. Sebenarnya bagus cuma aksesnya kurang,” kata dia.

Subagiyo mengatakan Pasar Joglo mendesak direvitalisasi atau dibangun ulang karena fasilitas pasar tak lagi nyaman. Sebelumnya Pemkot sempat mendapat dana Rp500 juta dari Kementerian Perdagangan untuk merevitalisasi pasar tapi batal karena proyek tidak visibel.

“Kami sebenarnya menargetkan pembangunan Pasar Joglo di tahun 2017. Kalau sudah ketemu lokasi yang pas, kami upayakan proyek segera berjalan.”

Anggota Komisi III DPRD, Suharsono, mendorong Pemkot turut mengkaji kondisi sosiokultural pasar sebelum merelokasi Pasar Joglo. Menurut Suharsono, pasar berpotensi mati setelah dipindah jika sehari-hari aktivitasnya hanya melayani warga sekitar.

“Apalagi lokasi baru yang diwacanakan itu jauh dari jalan besar. Cuma saya dengar di lokasi baru juga ada kawasan perumahan. Pemkot perlu mengkaji semua opsi atau kemungkinan,” ujarnya kepada Solopos.com, Rabu (17/8/2016).

Sementara itu, Ketua Komisi III, Honda Hendarto, meminta Pemkot segera memberi kepastian terhadap wacana relokasi Pasar Joglo. Menurut Honda, warga maupun pedagang berhak tahu rencana pengembangan kawasan ke depan.

“Segera dipastikan melalui serangkaian kajian dan sosialisasi,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya