SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak menjadi yatim piatu karena Covid-19. (freepik)

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo mulai mendata anak-anak yang menjadi yatim, piatu, dan yatim piatu selama pandemi Covid-19 di Kota Bengawan. Anak-anak tersebut akan mendapatkan bantuan Pemkot Solo sesuai hasil assessment.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPPAPM) Kota Solo, Sri Wardhani Poerbowidjojo, menjelaskan Pemkot Solo melakukan jemput bola pendataan anak-anak yang kehilangan keluarga akibat Covid-19.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

“Laporan RT/RW masih ada di 54 kelurahan masing-masing. Untuk tupoksi bantuan ada di Dinas Sosial Kota Solo. Kami assessment kaitannya dengan perlindungan anak untuk mendapatkan hak-haknya,” katanya kepada Solopos.com, Jumat (30/7/2021).

Baca Juga: 3 Bersaudara di Solo Yatim Piatu Gegara Ayah Meninggal Kena Corona

Menurutnya, assessment kepada anak-anak yang menjadi yatim piatu itu akibat Covid-19 di Solo itu untuk mengetahui apakah masih ada saudara, ayah, atau ibu. Sehingga anak tersebut bisa ikut dengan keluarga atau harus ditangani oleh dinas sosial.

Perangkat daerah yang terlibat dalam pendataan anak-anak tersebut antara lain DPPAPM, Dinas Sosial Kota Solo, Dinas Pendidikan Kota Solo, Dinas Kesehatan Kota Solo. “Saya baru menerima satu laporan dari Kelurahan Mojosongo. Mereka tetangga salah satu anggota staf kami,” paparnya.

Sebelumnya, pengurus Forum Anak Surakarta (FAS), Belva Aulia Putri Ayu Rehardini, menjelaskan kondisi anak yatim piatu sangat dipengaruhi kondisi keluarga.

Baca Juga: Bantu Warga Terdampak Covid-19, Komunitas Solo Murup Bergerak Kumpulkan Puluhan Juta Rupiah

Kondisi Emosional

Ia mencontohkan seorang anak yang kehilangan bapak tetapi masih ada ibu yang bekerja. Jika ibunya mampu mengambil peran ayah, kondisi emosional anak bisa teratasi.

Namun, lanjutnya, jika kondisi keluarga tidak stabil, hal itu berpotensi membuat anak memiliki pengalaman tragedi emosional, berisiko terlantar, dan sasaran eksploitasi.

Baca Juga: BOR Isolasi Belasan RS Solo Turun di Bawah 90%, RSUD Moewardi Bongkar 1 Tenda

Pendidikan dan lingkungan keluarga sangat penting khususnya pada pembelajaran jarak jauh selama pandemi. Kisah anak-anak yang menjadi yatim, piatu, atau yatim piatu karena orang tuanya meninggal akibat Covid-19 mewarnai berbagai pemberitaan media massa belakangan ini.

Di Solo juga ada  tiga bersaudara asal Kelurahan Pajang, Laweyan, yang menjadi yatim piatu setelah sang ayah meninggal terpapar Covid-19. Sedangkan ibu mereka sudah meninggal awal tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya