SOLOPOS.COM - JIBI/Solopos/Maulana Surya Warga menikmati acara Car Free Night menjelang perayaan pergantian Tahun Baru 2014 di kawasan Benteng Vastenburg, Jl. Jendral Sudirman, Solo, Selasa (31/12) malam. Acara yang dihadiri Wali Kota Solo dan pejabat Muspida tersebut berlangsung lancar dan aman.

Pemkot Solo mengedarkan surat edaran yang melarang warga menyalakan petasan dan kembang api pada malam Tahun Baru.

Solopos.com, SOLO — Warga Kota Solo diminta tidak menyalakan petasan dan pesta kembang api di penyelenggaraan Solo Car Free Night (CFN) di Jalan Slamet Riyadi pada malam pergantian tahun nanti. Sebagai gantinya puluhan gong akan ditabuh secara serentak tepat pukul 00.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Larangan tersebut diterbitkan Pemkot melalui surat edaran (SE) yang ditujukan kepada seluruh kelurahan di Kota Bengawan. “Kami minta malam pergantian tahun baru tidak ada pesta kembang api atau petasan. SE itu sudah dibuat ke kelurahan-kelurahan,” kata Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Rabu (20/12/2017).

Rudy sapaan akrabnya meminta kelurahan untuk meneruskan surat edaran tersebut kepada RT/RW di lingkungannya masing-masing. Harapannya warga tidak menyalakan petasan atau menggelar pesta kembang api saat malam pergantian tahun baru di CFN.

Ihwal pengawasan, Rudy mengatakan akan mengerahkan petugas perlindungan masyarakat (linmas) yang mengawasi pelaksanaan CFN. Nantinya Pemkot bersama jajaran Muspida serta tokoh masyarakat akan menabuh puluhan gong dari Purwosari sampai Gladak yang menandai malam pergantian tahun.

“Gong ini sekaligus untuk melestarikan benda dengan nilai sejarah tinggi,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Solo Basuki Anggoro Hexa sedikitnya 75 gong akan disusun berjejer di sepanjang Jalan Slamet Riyadi pada saat CFN, Minggu (31/12/2017) malam. Gong tersebut sebagai pengganti petasan dan kembang api yang biasa melekat pada pesta perayaan malam pergantian tahun baru.

Menurut Hexa, penggunaan gong sekaligus sejalan dengan karakter Kota Bengawan yang kental dengan nuansa budaya. Sesuai rencana, pemukul gong adalah tokoh masyarakat, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Solo.

Para pemukul gong akan menggunakan busana Jawa. Sebelum gong dipukul, doa bersama seluruh pemuka agama di panggung utama di kawasan Ngarsopuro.

Terdapat lima panggung hiburan disiapkan selama gelaran CFN, yakni di depan Diamond, Solo Grand Mal (SGM), Plaza Sriwedari, persimpangan Ngarsopuro, serta Gladak. Lima panggung ini menampilkan beragam hiburan musik band, jazz, reggae, keroncong dan lainnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya