SOLOPOS.COM - Rudy ajak salam sarangheyo untuk cegah corona (Solopos.com/Mariyana Ricky).

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengajukan pembebasan tarif cukai konsentrat yang mengandung etil alkohol sebanyak 6.000 liter pekan ini. Ribuan liter etil alkohol berkadar 90 persen itu dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan antiseptik.

Pihaknya memesan etil alkohol ke PT. Indo Acidatama Tbk sebanyak dua kali. Cukai tahap pertama untuk 4.000 liter etil alkohol sudah dibebaskan, sedangkan tahap kedua untuk 6.000 liter masih dalam proses.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Corona Sragen Update: PDP Naik Jadi 3, ODP 30

“Kami minta pasokan ke sana (Acidatama) dua kali, dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Bea Cukai untuk memohon pembebasan cukai. Kalau tidak digratiskan, per liter biaya produksi dan tarif cukainya bisa sampai Rp35.000. Dikalikan 10.000 liter tentu nilainya besar. Padahal ini untuk kepentingan masyarakat. Tahap pertama 4.000 liter sudah pekan lalu, kemudian pekan ini 6.000 liter kami ajukan,” kata dia kepada wartawan, di Rumah Dinas Loji Gandrung, Selasa (24/3/2020).

Rudy, sapaan akrabnya, mengatakan pembuatan antiseptik untuk hand sanitizer itu dilakukan dengan asistensi Dinas Kesehatan Kota (DKK). Hasilnya disalurkan di kantor kecamatan, kelurahan, dan pasar tradisional.

Perhatikan Kualitas, Ini Waktu Terbaik untuk Tidur dan Bangun

“Kami sediakan dispenser di sana, masyarakat boleh ambil gratis. Tapi ada maksimalnya, kalau sudah habis kami isi lagi. Jadi, bukan untuk rumah sakit atau puskesmas, tapi untuk mendukung PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) masyarakat,” ucapnya.

Cukai Alkohol Solo

Kepala Kantor Bea Cukai Solo, Budi Santoso, meluluskan permintaan tersebut. Secara aturan, minuman yang mengandung etil alkohol, dan konsentrat yang mengandung etil alkohol dikenai tarif Rp20.000 per liter.

Cukai tersebut dibayarkan oleh mereka yang memanfaatkan. “Pemkot mengajukan ke kami melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Kami memroses pembebasan cukainya 100 persen. Kewenangan sebenarnya di tangan Bea Cukai pusat, tapi berdasarkan masukan dari kami,” kata dia.

Pasien Corona Meninggal Ke-3 RSUD Moewardi Warga Mojosongo Solo

Budi menyebut pembebasan cukai berdasar kejadian bencana nonalam pandemik Covid-19. Selain itu, tujuan pemanfaatan alkohol tersebut yakni tidak untuk diperdagangkan atau bisnis melainkan langkah kemanusiaan.

“Regulasinya memungkinkan, serta diatur sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku, tapi tidak bisa semua orang minta. Meskipun untuk pemerintah, kami juga harus tahu seperti apa pembagian dan pertanggungjawabannya,” ucap Budi.

3 Pasien Corona Meninggal di Solo Klaster Seminar Bogor, Ini Rinciannya

Selain Solo, daerah yang mengajukan permohonan serupa adalah Semarang dan Gresik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya