SOLOPOS.COM - Ilustrasi dokter. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo belum menentukan lokasi gedung isolasi terpusat atau isoter bagi nakes (tenaga kesehatan) yang terpapar Covid-19. Sejumlah hotel dan losmen telah dibidik, namun belum juga ditetapkan.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Solo, Nico Agus Putranto, mengatakan meskipun tak ada kendala untuk menentukan gedung isoter nakes, namun ia belum menetapkan lokasinya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

”Kami memang sepakat untuk menyediakan. Sebab nakes menjadi garda terdepan penanganan wabah ini. Kami carikan hotel melati atau losmen,” jelasnya, Rabu (23/2/2022).

Baca Juga: Waduh! Seratusan Nakes di 15 Puskesmas Kota Solo Terpapar Covid-19

Intinya, lanjut Nico, ada tempat tersendiri yang dipilih untuk isoter nakes positif Covid-19 sesuai dengan kemampuan anggaran yang dimiliki Pemkot Solo. Kemudian, harus mendukung penjagaannya, termasuk lingkungan sekitarnya.

“Ini demi keselamatan masyarakat juga. Paling tidak harus punya sekitar 30-50 kamar. Kami masih harus survei,” lanjutnya. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan sejak awal Januari hingga Rabu pagi, jumlah nakes yang terpapar mencapai 589 orang.

Mereka tersebar di 17 puskesmas, dua rumah sakit umum daerah (RSUD), dan sembilan RS swasta di Kota Bengawan. Mayoritas terpapar tanpa gejala sehingga bisa sembuh dengan sendirinya setelah menjalani isolasi mandiri.

Baca Juga: Setahun Lebih Pandemi Covid-19, Ini Hambatan Terberat Bagi Nakes Solo

Butuh Perawatan Intensif

Ning sapaan akrabnya, menyebut tak ada nakes yang meninggal dunia akibat terkonfirmasi positif Covid-19 di Solo pada lonjakan gelombang ketiga ini. Banyaknya nakes yang terpapar Covid-19 di Solo mendorong keberadaan gedung isoter khusus bagi mereka.

Keberadaan gedung isoter khusus nakes sangat penting, mengingat tak semuanya memiliki rumah yang bisa digunakan untuk isolasi mandiri. “Belum lagi, para nakes yang indekos atau mengontrak, atau huniannya tidak terlalu luas,” katanya.

Sejumlah alternatif lokasi yang dibidik adalah hostel atau losmen. Selain itu, tidak semua nakes bisa isolasi mandiri, tapi juga butuh perawatan intensif.

Baca Juga: Drop Out, Ribuan Warga Solo Harus Mengulang Vaksinasi Covid-19

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengaku sudah menerima laporan nakes yang terpapar Covid-19, namun ia meminta masyarakat tetap tenang.

“Yang dirawat di RS dan yang meninggal dunia angkanya kecil. Kita sudah pernah mengalami puncak Delta pada tahun lalu, ini tidak seperti tahun lalu,” katanya kepada wartawan, Rabu sore.

Ia mengakui banyaknya nakes yang terpapar berpengaruh terhadap vaksinasi, namun ia bersiap merekrut sukarelawan guna mendukung program tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya