Pemkot Solo mengalami krisis ASN.
Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sampai saat ini masih kekurangan 2.000-an aparatur sipil negara atau pegawai negeri sipil (ASN/PNS). Oleh sebab itu, Pemkot mengajukan kuota perekrutan 600 CPNS ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Solo Rakhmat Sutomo mengatakan kekurangan ASN didominasi oleh tenaga kesehatan dan pendidikan. Sedangkan lainnya adalah tenaga infrastruktur dan kebudayaan.
“Tahun ini kita ajukan 600 kuota CPNS ke pusat [Kemenpan dan RB] untuk memenuhi kebutuhan personel Pemkot,” kata Rakhmat ketika berbincang dengan
Namun demikian, Rakhmat mengatakan hingga kini Pemkot belum menerima keputusan terkait pengajuan tersebut. “Kami tidak bisa menambah jumlah ASN baru. Kalaupun ada perekrutan, kuotanya hanya sedikit tidak sebanding dengan jumlah ASN pensiun,” katanya.
Menurutnya, penambahan jumlah pegawai harus dilakukan mengingat jumlah ASN pensiun per tahun mencapai 300 orang. Nantinya, Rakhmat mengatakan kuota formasi CPNS akan diprioritaskan bagi tenaga pendidik (guru), tenaga kesehatan, tenaga infrastruktur dan budaya. Pemkot masih membutuhkan banyak tenaga kesehatan, seperti perawat, bidan dan dokter spesialis.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalakhar BPBD) Kota Solo Eko Prajudhy Noor Aly mengatakan idealnya jumlah personil BPBD dibutuhkan 40 orang, sedangkan kondisi sekarang hanya separuh.
Guna memenuhi kebutuhan personil, BPBD mengusulkan merekrut tenaga kontrak dengan perjanjian kerja (TKPK). Harapannya penambahan tenaga kerja ini bisa direalisasikan sehingga mampu mengoptimalkan pelayanan BPBD.