SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyiapkan anggaran hingga Rp1 miliar lebih untuk penanganan bencana di Kota Bengawan. Dana penanggulangan bencana dialokasikan pada pos tak terduga APBD 2013.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Demikian disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Solo Anung Indro Susanto, Sabtu (29/12/2012). Anung mengatakan dana bencana pada pos tak terduga hanya disiapkan Rp1 miliar. Dana tersebut tetap tidak berubah seperti 2012 lalu.

“Tahun ini (2012) masih utuh. Paling hanya sedikit kurangnya, karena selama 2012 belum digunakan apa-apa,” katanya.

Anung mengatakan dana tak terduga dianggarkan dalam APBD 2013 untuk mengantisipasi kondisi force majeure atau kejadian tak terduga seperti bencana alam. Selain itu bisa digunakan untuk memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat bencana alam. Anung menambahkan dana penanggulangan bencana tidak hanya berasal dari pos tak terduga. Melainkan, imbuh dia, juga tersebar di SKPD lain.

“Jadi meski dana Rp1 miliar dari pos tak terduga, masih ada lain yang nyebar di SKPD terkait,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Agus Djoko Witiarso mengatakan menyiapkan anggaran untuk pengendalian bencana banjir Rp8 miliar pada APBD 2013. Namun, dana tersebut dinilai masih minim. Dikatakannya, minimnya dana untuk pengendalian banjir lantaran keterbatasan anggaran. “Jika dibanding tahun lalu memang naik Rp2 miliar. Tapi ini masih sangat minim, karena anggaran terbatas,” terangnya.

Agus mengakui tinggal mengandalkan bantuan Pemerintah Pusat dan Pemprov Jateng untuk pengendalian banjir. Dikatakannya, porsi  anggaran yang tersedia untuk operasional pengedalian banjir serta pemeliharaan dan pembangunan sarana dan prasarana hanya Rp8 miliar. Dana itu, lanjut dia, dinilai masih sangat jauh. Namun dari Rp8 miliar yang dianggarkan, pihaknya akan memrioritaskan bagi kawasan rawan bencana banjir.

“Lihat dari sisi kebutuhan dari angka itu masih kecil. Jadi masih banyak berharap dari pusat,” katanya.

Dia mencontohkan seperti halnya untuk daerah aliran Sungai Bengawan Solo dan anak Sungai Bengawan Solo ditangani langsung oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Sementara untuk perbaikan drainase primer berharap bantuan dari Dirjen Cipta Karya melalui satuan Kerja (Satker) Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) Provinsi Jateng. Sedangkan dana dari pos APBD Kota Solo, lanjut dia, untuk perbaikan dan pemeliharaan drainase sekunder.

Agus mengatakan salah satu upaya pengendalian banjir menyusul tingginya intensitas adalah melakukan pengerukan sedimentasi saluran air dan sungai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya