SOLOPOS.COM - Ilustrasi penataan taman Kota Semarang, Jawa Tengah. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Pemkot Semarang mendorong terwujudnya kampung tematik demi menggerakkan potensi lingkungan setempat.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mendorong terwujudnya kampung-kampung tematik untuk mengatasi kekumuhan dan menggerakkan potensi lingkungan masing-masing.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

“Kami terus mendorong kampung-kampung tematik. Di APBD perubahan tahun ini, kami anggarkan kampung tematik untuk 32 kelurahan,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Senin (24/10/2016).

Kucuran anggaran untuk setiap kampung tematik, kata dia, sekitar Rp200 juta sehingga tahun 2016 ini setidaknya disiapkan anggaran sekitar Rp6,4 miliar untuk pengembangan 32 kampung tematik.

Menurut Hendi—sapaan akrab Hendrar Prihadi—keterlibatan masyarakat dibutuhkan untuk membenahi lingkungan sekitarnya dan mengangkat potensi lokal yang dimiliki setiap kawasan.

Ia menjelaskan setiap kawasan memiliki potensi lokal yang bisa dikembangkan, seperti kawasan Wonolopo, Mijen, yang berpotensi untuk pengembangan industri jamu dan obat-obatan herbal.

“Ya, nanti disesuaikan dengan potensi lokal setempat. Kalau unggulnya di garment, ya, kampung garment, bisa juga jamu seperti di Wonolopo. Sekarang kan sudah ada juga kampung pemuda,” katanya.

Ia menjelaskan keberadaan 32 kampung tematik yang diharapkan rampung akhir tahun ini bisa menjadi embrio untuk pengembangan kampung-kampung lainnya agar lebih indah, bagus, dan tertata.

“Rencananya kami akan tambahin lagi di 100 titik [kampung tematik]. Anggaran kan sudah disiapkan tahun ini sampai tahun depan untuk embrio. Jadi, tidak ada lagi kampung kumuh,” katanya.

Hendi menyebutkan setidaknya ada beberapa kriteria kampung sebagai kawasan permukiman dinyatakan ideal, yakni infrastruktur jalannya, kondisi kampungnya bagus, dan terlihat hijau. “Kan ada standar kampung sehat. Makanya, kampung-kampung tematik itu nanti harus memenuhi syarat ijo royo-royo. Artinya, harus banyak pohon atau tanaman sehingga terlihat hijau,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya