SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Dinas Perdagangan Kota Semarang mengangankan Pasar Rejomulyo Baru bisa terisi penuh dengan pedagang pada akhir Agustus 2018 ini. Pemaksaan dilakukan dengan mengancam menyerahkan lapak pasar kepada pedagang lain.</p><p>Pemaksaan itu dilakukan agar Pasar Rejomulyo lama atau Pasar Kobong bisa dibongkar. "Jika pedagang tidak mau pindah ke Pasar Rejomulyo baru, kami akan serahkan [lapak] kepada pedagang yang lain," tukas Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto, Jumat (17/8/2018).</p><p>Menurut dia, surat peringatan terakhir sudah disampaikan pada 28 Juli 2018 sebagai ultimatum bagi pedagang yang masih berada di Pasar Kobong untuk segera menempati Pasar Rejomulyo Baru. Ia menegaskan pemindahan pedagang pasar tersebut merupakan kewenangan mutlak dari Dinas Perdagangan sehingga akan berlaku tegas agar para pedagang ikan basah segera pindah dari Pasar Kobong.</p><p>Pasar Kobong merupakan sentra penjualan ikan segar terbesar di Jateng yang hanya beroperasi pada malam hari, Meski demikian, pasar tradisional Kota Semarang itu mampu mencatatkan nilai transaksi penjualan cukup fantastis sampai miliaran rupiah setiap malamnya.</p><p>Fajar menegaskan tidak akan bertanggung jawab jika Bagian Aset Pemerintah Kota Semarang mulai membongkar bangunan Pasar Kobong, sementara pedagang belum juga pindah ke Pasar Rejomulyo Baru. Kalau nanti di Pasar Rejomulyo Baru ternyata sudah terisi oleh pedagang selain dari Pasar Kobong, kata dia, pihaknya enggan mencarikan lokasi lain karena sudah berkali-kali meminta menempati pasar itu.</p><p>Setelah pedagang direlokasi, kata dia, rencananya lapak-lapak di Pasar Kobong akan dibongkar dan dilelang untuk pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) yang sudah direncanakan sejak lama. "Kami harus tegas. Kami tidak mau dipermainkan. Di pengadilan tata usaha negara (PTUN), kami sudah menang. Kalau pasar sudah dibangun, namun tidak ditempati kan jadi mangkrak," katanya.</p><p>Di sisi lain, kata dia, Dinas Perdagangan Kota Semarang juga ditarget pendapatan asli daerah (PAD) dari pengelolaan Pasar Rejomulyo Baru sehingga meminta pedagang segera pindah dari Pasar Kobong. Apalagi, lanjut dia, lokasi Pasar Rejomulyo Baru sangat dekat hanya berjarak 100 meter dari Pasar Kobong sehingga tidak ada alasan lagi bagi pedagang karena sulit pindah, dan sebagainya.</p><p>Untuk permintaan dari paguyuban pedagang terkait perbaikan luasan lapak, ia mengatakan sudah dijawab dalam sidang di PTUN Semarang sehingga tidak ada alasan lagi pedagang untuk menolak pindah. Ia mengatakan sekarang ini sedikit demi sedikit pedagang ikan basah sudah mulai menempati Pasar Rejomulyo Baru sehingga optimistis pada akhir Agustus 2018 akan segera terisi penuh oleh pedagang.</p><p>"Jumlahnya ada sekitar 60 pedagang ikan basah, dan 40 pedagang sudah siap. Sampai sekarang ini, ada sekitar 5-10 pedagang yang sudah mulai memindahkan barang dagangannya ke Pasar Rejomulyo Baru," katanya. Sekali lagi, Fajar menyampaikan harapannya kepada pedagang yang masih menempati Pasar Kobong untuk segera mengisi lapak-lapak yang sudah disediakan di Pasar Rejomulyo Baru Semarang.</p><p><a href="http://semarang.solopos.com/"><strong><em>KLIK</em></strong></a><em><strong> dan </strong></em><a href="https://www.facebook.com/SemarangPos"><strong><em>LIKE</em></strong></a><em><strong> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya