SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Pemkot Semarang belum akan memperketat pengambilan air bawah tanah (ABT) sesuai Perda No. 2/2013 di wilayah Semarang Barat, Ngaliyan, dan Tugu. Pengabaian untuk sementara waktu itu setidaknya bakal dilakukan hingga Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat rampung dibangun dan beroperasi.</p><p>Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Rabu (25/4/2018), mengakui hingga kini ABT masih banyak diambil secara bebas oleh masyarakat, terutama oleh kalangan pelaku industri. Pemerintah, diakuinya pula belum bisa sepenuhnya melakukan penindakan sesuai Perda No. 2/2013 demi mengurangi penurunan muka tanah yang terus terjadi di ibu kota Jateng tersebut.</p><p>"Sebenarnya sudah karena diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Air Tanah," kata politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa Hendi itu.</p><p>Namun, imbuhnya, harus diakui pula bahwa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih untuk beberapa wilayah, terutama Semarang Barat, Ngaliyan, dan Tugu. "Padahal, di Semarang Barat, Ngaliyan, dan Tugu itu <em>kan</em> banyak kawasan industri. Makanya, sekarang ini kami mempersiapkan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat," katanya.</p><p>Menurut dia, SPAM Semarang Barat dirancang untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Semarang Barat, Ngaliyan, hingga Tugu yang mulai dibangun 2019 dan targetnya rampung 2020. "Dari rancangannya, SPAM Semarang Barat mampu mengaliri setidaknya 60.000 kepala keluarga di tiga kawasan tersebut, termasuk pula untuk mencukupi kebutuhan kalangan industri.</p><p>Nantinya, kata dia, jika SPAM Semarang Barat rampung dan sudah beroperasi yang mencukupi kebutuhan air bersih di tiga wilayah tersebut, maka penegakan Perda Pengelolaan Air Tanah akan diperketat. "Targetnya, SPAM Semarang Barat bisa dioperasikan pada 2021. Jika kebutuhan air di tiga wilayah itu terpenuhi lewat PDAM, kami akan bertindak lebih tegas untuk pengambilan ABT, terutama oleh industri," tegasnya.</p><p>Dengan dibangunnya SPAM Semarang Barat, kata dia, PDAM Kota Semarang bisa menambah jangkauannya sebesar 20% sehingga menjadi 83%persen dari total keluarga di Semarang yang teraliri air bersih PDAM. "Kapasitas yang dihasilkan SPAM Semarang Barat diperkirakan mencapai 1.000 liter/detik. Nantinya, ada alokasi 20% untuk kalangan industri," kata orang nomor satu di Kota Semarang itu.</p><p>Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang M. Farchan mengakui selama ini belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih di sejumlah wilayah karena kendala penyediaaan bahan baku. "Akibatnya, eksploitasi ABT masih terus terjadi. Sebagian besar dari kalangan perhotelan dan industri. Kami juga tidak bisa melarang masyarakat membuat sumur sendiri," katanya.</p><p>Akan tetapi, kata dia, dengan adanya SPAM Semarang Barat nantinya akan menjadi tambahan penyediaan air baku bagi PDAM Semarang yang diharapkan bisa menghentikan eksploitasi ABT. "Saat ini, Raperda SPAM Semarang Barat kan masih dalam proses pembahasan di DPRD Kota Semarang. Di dalamnya, juga berisi larangan pengambilan ABT melalui sumur-sumur, dan lainnya," katanya.</p><p>Diakuinya, eksploitasi ABT merupakan salah satu penyebab semakin parahnya penurunan muka tanah di Kota Semarang yang kemudian berdampak terhadap terjadinya <em>rob</em> dan banjir. "<em>Rob</em> terjadi kan karena ada penurunan muka tanah. Makanya, dengan penyediaan air baku untuk wilayah Semarang, khususnya bagian Barat, eksploitasi ABT harus dihentikan," katanya.</p><p><a href="http://semarang.solopos.com/"><strong><em>KLIK</em></strong></a><strong><em> dan </em></strong><a href="https://www.facebook.com/SemarangPos"><strong><em>LIKE</em></strong></a><strong><em> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</em></strong></p>

Promosi Apresiasi dan Berdayakan AgenBRILink, BRI Bagikan Hadiah Mobil serta Emas

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya