SOLOPOS.COM - Wawali Hadi Rudyatmo (dok)

Wawali Hadi Rudyatmo (ard/dok)

SOLO–Pemkot Solo terus berupaya memperjuangkan agar Solo International Ethnic and Contemporary Music (SIEM) 2012 tetap digelar dan lokasinya di Solo. Alasannya, SIEM merupakan event milik masyarakat Solo, bukan milik kalangan tertentu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Sekretaris Daerah (Sekda), Budi Suharto, Kabid Promosi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Budi Sartono serta beberapa pegawai Disbudpar, Rabu (27/6/2012), menggelar rapat membahas masalah itu di ruang kerja wawali di balaikota.

Seusai rapat, Rudy, sapaan akrab wawali, mengatakan rapat itu menyepakati SIEM tetap harus digelar dengan nama SIEM dan tak boleh di luar Solo. “Siang ini saya berencana bertemu dengan kalangan budayawan dan panitia SIEM. Yang penting bagi kami perencanaan yang sudah matang jangan sampai berubah. SIEM harus tetap digelar sesuai jadwal dan tempatnya juga harus tetap di Solo,” jelas Rudy.

Rudy menambahkan, panitia seharusnya lebih arif dan bijak dalam menyikapi persoalan dan perbedaan pendapat yang ada. Tidak bisa seenaknya mereka menyatakan keluar dari kepanitiaan SIEM kemudian membentuk acara baru dengan materi dan konsep yang sudah dipromosikan sebagai SIEM.

Rudy mengaku yakin bisa menyelesaikan permasalahan itu dalam waktu yang singkat tersebut. Kuncinya adalah komunikasi dan mengurai permasalahannya satu per satu. Mengenai tempat penyelenggaraan, Rudy mengatakan masih banyak lokasi alternatif di Solo yang bisa diupayakan mirip dengan Balekambang.

Rudy menyebut salah satunya adalah Monumen 45 Banjarsari. Menurutnya, lanskap dan seting tempat monumen itu cukup menyerupai Balekambang.

Kabid Promosi Pariwisata Disbudpar, Budi Sartono menolak memberikan komentar. Sementara Sekda Solo, Budi Suharto berpendapat sama dengan Rudy. Menurut Budi, SIEM telah menjadi ikon Kota Solo dan karenanya harus tetap digelar.

“Perkara tempatnya di mana bisa dibicarakan dan kami akan mengajak bicara panitia. Kami berharap panitia masih bisa diajak bicara. Jangan terus pokoke begini, pokoke begitu,” jelas Budi.

Dari pihak panitia hingga berita ini ditulis belum ada yang bisa dimintai konfirmasi. Saat dihubungi nomor telepon mereka tidak ada yang merespons.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya