SOLOPOS.COM - Wali Kota Madiun Bambang Irianto. (Aries Susanto/JIBI/Madiunpos.com)

Pemkot Madiun akan menyelenggarakan les kepribadian bagi PNS setelah mengikuti pelatihan keprotokolan.

Madiunpos.com, MADIUN – Seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkot Madiun akan diikutkan les kepribadian. Hal itu supaya PNS lebih mengetahui sopan santun dan memahami aturan dalam melakukan berbagai hal.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Wali Kota Madiun, Bambang Irianto, mengatakan selama ini masih ada pegawai di lingkungan Pemkot yang kurang tepat dalam melakukan sesuatu.

Dia mencontohkan masih ada pegawai yang tidak tahu perbedaan fungsi antara sendok berbentuk bulat dan sendok berbentuk lonjong. Meskipun hal itu bukan hal yang penting, tetapi pegawai Pemkot harus tahu dalam penggunaan setiap alat secara tepat dan benar.

“Saya masih lihat ada pegawai yang menggunakan sendok lonjong untuk mengambil sup dan makan nasi menggunakan sendok bulat. Padahal ini kan terbalik. Penggunaan pisau juga seperti itu, ada pisau buah dan pisau daging. Sebagai pegawai Pemkot harusnya tahu dong,” jelas dia kepada ratusan PNS yang mengikuti acara Pelatihan Keprotokolan di aula Kecamatan Taman, Selasa (22/3/2016).

Bambang menyampaikan pengetahuan mengenai etika sangat penting bagi pegawai Pemkot. Untuk itu setelah mengikuti pelatihan keprotokolan ini, seluruh PNS akan diikutkan les kepribadian.

Menurut dia, kemampuan public speaking bagi pegawai pemerintahan sangat penting. Supaya pegawai tahu tata cara dalam menghadapi masyarakat.

“Selain itu ketika mempunyai kemampuan public speaking tentu akan lebih percaya diri dalam menghadapi seseorang. Kita tidak akan canggung saat bertemu warga, wartawan, atau yang lain,” kata Bambang.

Sementara itu, Kepala Bagian Protokol Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jawa Timur, Aris Agung Paewai, yang menjadi pembicara dalam acara itu memberikan kritikan kepada Pemkot Madiun dalam hal protokoler acara.

Aris mengatakan saat pejabat tertinggi tiba di lokasi acara seremoni, suasana harus hening dan tidak boleh ada musik yang mengiringi apalagi suara gaduh.

“Lagu kebangsaan Indonesia Raya bukan dinyanyikan saat rangkaian pembukaan acara. Namun sesuai dengan aturan keprotokolan, lagu kebangsaan dinyanyikan saat pejabat tertinggi berada di depan tempat duduk dan seluruh tamu undangan langsung dipersilakan untuk berdiri dan langsung menyanyikan Indonesia Raya,” kata dia.

Menurut dia, bagian protokol merupakan sutradara dalam suatu acara, sehingga tidak harus tampil di depan tamu undangan. Selain itu, bagian Humas juga bisa membuat acara seremonial dengan tidak terkesan kaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya