SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang cabai. (Antara)

Solopos.com, MADIUN -- Kota Madiun sama sekali tidak memiliki petani cabai. Seluruh kebutuhan cabai warga Kota Pendekar itu dipasok dari luar daerah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun, Muntoro Danardono, mengatakan hampir semua petani di wilayahnya hanya fokus menanam padi. “Cabai yang ada di Kota Madiun ini dipasok dari Kediri, Nganjuk, dan Blitar. Ada sedikit dari Magetan. Tapi, kalau yang dari Madiun sendiri hampir tidak ada,” jelas dia saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (6/3/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Muntoro mengatakan pihaknya kerap meminta petani ikut menanam cabai. Bahkan, pemkot juga menyediakan lahan sekitar 13 hektare untuk para petani menanam cabai. Lahan tersebut bisa digunakan secara cuma-cuma tanpa biaya sewa. Sayangnya, tawaran itu tidak ada yang mengambil.

Baca juga: Apotek Kimia Farma Dibobol Maling, Uang Jutaan Rupiah Raib

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami sudah mengupayakan supaya petani mau menanam cabai. Bahkan kalau mau pakai lahan bengkok seluas 13 hektare juga dipersilakan. Itu yang meminta Pak Wali Kota. Tapi memang tidak ada yang mau,” jelas dia.

Padahal, jika ada pasokan cabai dari dalam kota tentu akan bisa mengurangi ketergantungan cabai dari luar kota. Terlebih jika terjadi lonjakan harga cabai seperti saat ini, petani lokal yang akan diuntungkan. Seperti diketahui, harga cabai rawit di Kota Madiun kini mencapai Rp100.000 per kilogram.

Takut Rugi

Muntoro menyebut para petani enggan menanam cabai karena takut merugi. Terlebih di Madiun memang sebagain besar bukan petani cabai, tetapi petani padi.

Baca juga: Buat Kawasan Ikonik yang Ponorogo Banget jadi Prioritas Bupati Sugiri di 99 Hari Pertamanya

“Mungkin takut merugi ya. Beberapa kali ada yang menanam cabai, pas panen harganya jatuh, sehingga mereka merugi. Mungkin itu yang membuat petani takut menanam cabai,” jelas dia.

Meski demikian, pihaknya kerap memberikan bibit cabai kepada warga untuk ditanam di pekarangan-pekarangan rumah. Namun, itu memang untuk skala lingkungan saja.

Seorang pedagang cabai di Pasar Besar Madiun, Ani Suseno, mengatakan harga cabai kini melonjak tinggi dalam beberapa pekan terakhir. Saat ini harga cabai rawit masih stabil tinggi di angka Rp100.000 per kilogram.

Baca juga: Pemkab Ponorogo Bongkar Pagar Pasar Eks Stasiun, Mau Diganti dengan Bunga

Dia menuturkan harga cabai rawit ini naik secara bertahap. Tetapi untuk harga normalnya hanya Rp50.000/kg. Tidak hanya cabai rawit, beberapa cabai jenis lain juga naik harga.

“Cabai merah harganya naik menjadi Rp50.000/kg dari sebelumnya Rp25.000/kg, cabai keriting merah harganya Rp60.000/kg sebelumnya Rp25.000/kg,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya