SOLOPOS.COM - Wali Kota Madiun, Maidi, bersama pelajar menunjukkan kartu elektronik peserta program angkutan sekolah gratis di Wisma Haji setempat, Senin (11/11/2019). (Istimewa-Pemkot Madiun)

Solopos.com, MADIUN -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Madiun mengeluarkan kartu elektronik untuk peserta program angkutan sekolah gratis. Kartu ini wajib dibawa pelajar saat mereka naik bus sekolah.

Kartu elektronik ini diterbitkan sesuai NIK orang tua setiap pelajar. Pelajar wajib menempelkan kartu tersebut pada alat di bus saat naik dan turun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tidak hanya menjadi tiket naik bus, kartu elektronik ini juga akan memberikan informasi kepada orang tua melalui aplikasi Dishub Smart Service yang bisa diunduh melalui Playstore.

Orang tua bisa mengecek waktu naik dan turun dari bus, nomor bus atau angkutan, dan rute yang dilewati bus gratis itu. Dengan aplikasi ini, orang tua tidak perlu khawatir saat anak-anaknya berangkat dan pulang sekolah.

Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan seluruh pelajar, khususnya peserta program angkutan sekolah gratis akan diberikan kartu elektronik ini.

Selain digunakan untuk program angkutan sekolah gratis, nantinya pelajar juga wajib menempelkan kartu di dalam kelas melalui aplikasi khusus untuk guru. Kartu milik anak cukup ditempel melalui smartphone guru dan akan langsung memberikan notifikasi kepada orang tua.

Melalui aplikasi ini juga bisa menjadi penghubung antara guru dan orang tua. Sehingga orang tua bisa bertanya terkait kepribadian anak kepada guru secara langsung.

"Melalui kartu ini, orang tua bisa memantau posisi anak-anaknya. Ada di mana. Setelah keluar dari rumah sampai ke sekolah atau tidak. Naik bus jam berapa dan turun di mana bisa dipantau," kata dia saat sosialisasi Kartu Elekstronik Peserta Angkutan Sekolah Gratis di Wisma Haji, Senin (11/11/2019).

Maidi mengklaim program angkutan sekolah gratis ini sangat diminati masyarakat. Sementara ini Pemkot menyewa tiga bus dan belasan angkot untuk program tersebut. Kendaraan itu selalu penuh dan tidak bisa menampung seluruh permintaan.

Kepala Dishub Kota Madiun, Ansar Rasidi, mengatakan pelajar yang saat ini terdata dalam program angkutan sekolah gratis ada 752 anak, dari tingkat SD hingga SMP. Meski pendaftar cukup banyak, tetapi yang bisa dilayani hanya 320 pelajar. Hal ini karena permasalahan keterbatasan armada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya