SOLOPOS.COM - Para pegawai dari sejumlah OPD membersihkan lahan yang selama ini tidak dimanfaatkan di dekat Rusunawa, Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jumat (3/7/2020). (Istimewa/Pemkot Madiun)

Solopos.com, MADIUN -- Swasembada sayuran menjadi cita-cita yang ingin dicapai Wali Kota Madiun, Maidi. Namun dengan keterbatasan luas wilayah, keinginan Wali Kota ini menghadapi tantangan besar.

Wali Kota Maidi, paham betul wilayah yang dipimpinnya tidak memiliki banyak lahan produktif untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Maka tak aneh jika selama ini kebutuhan sayuran masyarakat di Kota Pendekar ini sangat bergantung pada pasokan dari luar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Untuk menyiasati keterbatasan lahan itu, Maidi mengambil langkah taktis dengan menghidupkan lahan tidur yang tersebar di berbagai wilayah di Kota Madiun. Lahan tidur itu nantinya bisa menjadi lahan produktif yang bisa dimanfaatkan masyarakat.

Google Sediakan Fitur Hapus Data Otomatis, Ini Caranya

Terdekat, Pemkot Madiun akan menghidupkan lahan tidur seluas 20 hektare di seberang Rusunawa, Kelurahan Nambangan Lor, Kota Madiun. Pada Jumat (3/7/2020), Wali Kota terjun langsung dan memimpin ratusan personel dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membersihkan lahan tidur tersebut. Ke depan, lahan itu akan ditanami berbagai tanaman sayuran seperti tomat, mentimun, terong, kacang panjang, cabai, hingga bawang merah.

Para pegawai dari sejumlah OPD membersihkan lahan yang selama ini tidak dimanfaatkan di dekat Rusunawa, Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jumat (3/7/2020). (Istimewa/Pemkot Madiun)

Pemkot akan menawarkan kepada para petani di Kota Madiun untuk menggarap lahan tersebut. Pemkot tidak akan menarik biaya sewa atas pemanfaatan lahan tersebut. Syaratnya, hanya keseriusan para petani menggarap lahan tidur tersebut sehingga produktif dan menghasilkan.

“Kalau digarap dengan benar, kebutuhan sayur warga Kota Madiun bisa dicukupi dari hasil pertanian di lahan ini. Ini juga bisa mengantisipasi permintaan tiga bulan ke depan supaya tidak terjadi inflasi," kata Maidi.

Wali Kota Madiun, Maidi, membersihkan lahan yang selama ini tidak dimanfaatkan di dekat Rusunawa, Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jumat (3/7/2020). (Istimewa/Pemkot Madiun)

Disparpora Madiun Simulasi Wisata Era New Normal di Tempat Pemancingan Doho Raya

Subsidi Pupuk

Bukan hanya membebaskan sewa lahan, Pemkot juga akan menyubsidi pupuk yang dibutuhkan petani. Jadi petani tidak akan terbebani. Maidi ingin kesejahteraan masyarakatnya meningkat, begitu pula kesehatannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, Muntoro Danardono, mengatakan program ini merupakan salah satu bentuk stimulan bagi para petani di Kota Madiun supaya mau menanam sayur. Selama ini, lahan produktif yang ada di wilayah kota hanya ditanami padi. Padahal kebutuhan sayur juga cukup tinggi.

Mengenai kebutuhan air di lahan tidur itu, petani tidak perlu khawatir. Pemkot akan menyediakan kebutuhan air melalui sumur PDAM yang berasal dari air tanah. “Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan langsung mendata mana saja kelompok tani yang mau mengerjakan lahan tidur itu,” jelas Muntoro. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya