SOLOPOS.COM - Pegawai di lingkungan Pemkot Solo membersihkan Pasar Gede beberapa waktu lalu. (dok Solopos)

Pegawai di lingkungan Pemkot Solo membersihkan Pasar Gede, beberapa waktu lalu. (dok Solopos)

Solo (Solopos.com)–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo terus mengupayakan pemberdayaan pedagang pasar tradisional dalam kemandirian pengelolaan pasar. Teknisnya dengan membentuk gugus kendali mutu (GKM) di 10 pasar tradisional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

10 Pasar itu yakni Pasar Klewer, Pasar Gede, Pasar Legi, Pasar Notoharjo, Pasar Gading, Pasar Hardjodaksino, Pasar Sidodadi, Pasar Jongke, Pasar Kadipolo dan Pasar Kembang. Jumlah GKM akan terus dikembangkan. Sehingga arahnya akan ada beberapa GKM dalam satu pasar.

Ekspedisi Mudik 2024

Keterangan tersebut disampaikan Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (29/7/2011). “Sudah sepekan ini kami kembangkan GKM di 10 pasar tradisional. Kami ingin pedagang aktif terkait kompetisi dengan pasar modern,” katanya.

Dia menjelaskan GKM bertugas menginventarisasi persoalan-persoalan di pasar masing-masing. Seperti permasalahan kebersihan lingkungan pasar, kondisi fisik bangunan atau perilaku pemangku kepentingan pasar. Termasuk manajemen pengelolaan pasar oleh Kepala Kantor Pasar. Contohnya bila terjadi tunggakan retribusi pedagang.

Tidak sampai di situ saja, GKM bertugas merumuskan solusi terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi. “Kami bekali personel GKM dengan kemampuan menyusun diagram Izikawa model kerangka tulang ikan. Saya akan terlibat langsung dalam tiap pertemuan GKM yang dijadwalkan enam bulan sekali,” imbuhnya.

Menurut Rudy indikator kinerja GKM yakni jumlah pengunjung pasar. Harus ada fakta riil peningkatan jumlah pengunjung pasar selama GKM bekerja. Konsekuensi keberadaan GKM yaitu keharusan Dinas Pengelola Pasar (DPP) menyediakan anggaran untuk pemecahan masalah pasar.

Kepala kantor pasar tradisional berperan sebagai fasilitator GKM. Personel GKM terdiri 10 orang terdiri ketua, sekretaris dan delapan anggota. “Pedagang harus lebih mandiri terkait ketatnya persaingan dengan pasar modern,” tegas dia.

(kur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya