SOLOPOS.COM - Bangku taman di Pedestrian Malioboro depan Gedung DPRD DIY menarik wisatawan untuk berswa foto di momen libur panjang Maulud Nabi, Senin (12/12/2016). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Pemkot Jogja berusaha mewujudkan Smart City

Harianjogja.com, JOGJA — Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja memilih menempuh pendekatan berbeda mewujudkan Jogja sebagai “smart city” mencakup seluruh aspek untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

“Konsep ‘smart city’ yang akan dikembangkan di Kota Jogja bukan hanya mengutamakan pengembangan teknologi. Tetapi, teknologi digunakan untuk mendukung agar seluruh aspek kehidupan di Yogyakarta benar-benar cerdas,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Jogja Edy Muhammad, seperti dikutip dari Antara Selasa (28/3/2017).

Menurut dia, konsep pengembangan “smart city” di Kota Jogja berada di bawah payung besar “smart culture” yang dibagi menjadi dua bidang, yaitu “smart education” dan “smart tourism”, karena selama ini Jogja dikenal sebagai kota pendidikan dan pariwisata.

“Kedua bidang tersebut menggerakkan seluruh aspek kehidupan warga Kota Jogja. Aspek manusia, ekonomi, lingkungan, pemerintahan, kehidupan, dan pergerakan warganya serta aspek bencana akan menjadi penjabaran dari ‘smart city’ yang akan dibangun di Jogja,” katanya lagi.

Kajian untuk mendukung realisasi “smart city” di Jogja sudah dilakukan pada tahun lalu, dan dilanjutkan pada tahun ini dengan membentuk Kelompok Kerja Smart City yang terdiri unsur akademisi, pemerintah, swasta, dan masyarakat.

“Kelompok kerja ini nantinya menyusun ‘roadmap’ untuk mewujudkan ‘smart city’ yang diselaraskan dengan penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah,” kata dia.

Edy berharap, pengembangan “smart city” yang menyasar seluruh aspek kehidupan warga Kota Jogja menjadikan Jogja dan masyarakat di kota ini benar-benar cerdas.

Sedangkan untuk penggunaan teknologi informasi, lanjut Edy, salah satunya akan diwujudkan dengan pembuatan aplikasi. “Bukan hanya pemerintah yang berperan menelurkan aplikasi-aplikasi ini, tetapi masyarakat, akademisi, dan swasta juga bisa ikut berperan,” katanya.

Kepala Bidang Teknologi Informasi Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Jogja Suci Syah mengatakan, aplikasi yang nantinya dibangun bisa didasarkan pada aplikasi “smart phone”.

“Semua aplikasi yang muncul harus bisa diintegrasikan dalam satu konsep besar ‘smart culture’. Seluruhnya harus bisa diwujudkan pada 2021,” katanya pula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya